Corporate Strategy Formulation
Pengertian
Formulasi
Formulasi
adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata menjadi bentuk matematis, formulasi
memiliki 5 tahap implementasi sebagai berikut :
- Tahap I; Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas para eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan yang terjasi pada saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya (pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupun segi internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)
- Tahap II; Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang dialami oleh tim dalam membuat keputusan.
- Tahap III; Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan metode management proyek yang canggih dan benar dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
- Tahap IV; Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang tinggi (top management).
- Tahap V; Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang harus dioptimalkan secara terus menerus.
Berbagai
buku mendefinisikan manajemen strategi dengan kata-kata yang berbeda.
Diantaranya, menurut Haidari Nawawi (2003), manajemen strategi merupakan
perencanaan strategi yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh
(disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan
yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi
berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu
(perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta
pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi.
Begitu
banyak pengertian manajemen strategi, namun pada dasarnya manajemen strategi merupakan
suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling
berhubungan dan mempengaruhi. Komponen pertama adalah perencanaan strategi
dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama
organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan
unsur-unsurnya, sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi
penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal dan eksternal,
fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Sesuai
definisi yang ada, menjalankan manajemen strategi berarti pebisnis juga harus
membuat perencanaan dalam bentuk formulasi bisnis secara matang. Nah, Resnik
dalam Certo dan Peter (1991) seperti dikutip I Putu Sugi Darmawan (2004),
terdapat 10 formulasi strategi yang disarankan dirancang untuk mempertinggi
kesempatan hidup dan sukses sebuah usaha kecil.
Adapun
kesepuluh formulasi strategi tersebut, adalah sebagai berikut :
- Objektif. Angan-angan sendiri tidak memiliki tempat di dalam bangunan sebuah bisnis. Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan kelemahan perusahaan dan keahlian bisnis serta manajemennya adalah hal yang mendasar.
- Membuat sederhana dan terfokus. Dalam usaha kecil, kesederhanaan adalah efektif. Usaha dan sumber daya, seharusnya dikonsentrasikan dimana dampak dan keuntungan adalah hal yang paling utama.
- Fokus pada pasar yang menguntungkan. Kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha kecil oleh persediaan barang dan jasa khusus yang menemukan keinginan dan kebutuhan dari pemilihan kelompok pelanggan.
- Mengembangkan rencana pemasaran. Usaha kecil harus memutuskan bagaimana untuk meraih dan menjual kepada pelanggan.
- Memanajemen tenaga kerja secara efektif. Kesuksesan usaha kecil tergantung pada bangunan, pengaturan dan motivasi sebuah tim pemenang.
- Membuat catatan keuangan yang jelas. Usaha kecil perlu untuk memiliki catatan asset, liabilitas, penjualan, biaya dan informasi akunting lainnya dalam urutan untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan.
- Tidak pernah menghambur-hamburkan kas. Kas adalah raja di dalam dunia usaha kecil.
- Menghindari perangkap yang berulang-ulang dari pertumbuhan yang cepat. Usaha kecil harus hati-hati melakukan ekspansi.
- Mengerti seluruh fase bisnis. Pengendalian usaha kecil dan kemajuan keuntungan usaha kecil , tergantung pada pengertian yang lengkap dari seluruh fungsi bisnis.
- Merencanakan ke depan. Usaha kecil harus memformulasikan secara kritis dan menantang, pencapaian yang masih, tujuan dan mengubahnya menjadi aktifitas yang produktif.
Memformulasikan
strategi
Formulasi strategi melibatkan
penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan.
Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa
SWOT:mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan
menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka
panjang.
- Analisa SWOT
SWOT
merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity
(peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan
dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan
eksternal organisasi.
- Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).
- Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
- Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun.
- Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.
Mengimplementasikan
Strategi
Di dalam
implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan
perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan
merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan.
Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk
menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi tindakan nyata.
Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga
diimbangi dengan imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah
menstimulir para manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja
dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
Mengevaluasi
dan Mengawasi Strategi
Evaluasi dan
pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses
strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
- Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung,
- Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
- Mengambil berbagai tindakan perbaikan.
Sumber :
1.
Afif,
Faizal (2014). Implementasi Strategi Samudra Biru. PPM. Jakarta. (sbm.binus.ac.id/2014)
2. Agustian, Eko (2014). Perencanaan Strategis.
Ekoagustian.blogspot.com/2014. (diakses tanggal 27 Maret 2015)
3.
Aji,
Didit (2012). Arti Dari Strategi Integrasi. Diditaji.blogspot.com/2012.
(diakses tanggal 25 Maret 2015)