Jumat, 26 Oktober 2018

Inspeksi Indonesia

Inspeksi Indonesia


BUMN PT. Supertending Company of Indonesia (Persero) selanjutnya selalu disebut Sucofindo merupakan perusahaan patungan yang dibangun antara pemerintah Republik Indonesia dengan SGS, Perusahaan inspeksi terbesar di dunia yang berpusat di Geneva, Swiss. 

Sucofindo berdiri pada tanggal 22 Oktober 1956, berarti hari ini tepat berusia 62 tahun. 

Pada awalnya hanya berfokus pada layanan jasa pemeriksaan dan pengawasan di bidang perdagangan, terutama di komoditas pertanian serta membantu pemerintah dalam menjamin kelancaran arus barang dan pengamanan devisa. 

Seiring dengan perkembangan dunia usaha, Sucofindo melakukan langkah kreatif dan inovatif untuk memberikan layanan baru yang lebih bervariasi. 

Keanekaragaman layanan Sucofindo dikemas secara terpadu dan didukung oleh tenaga yang sangat profesional serta jalinan kemitraan usaha strategis dengan beberapa institusi internasional. 

Di usianya yang sudah menginjak 62 tahun Sucofindo telah mengembangkan jasa di bidang usaha inspeksi dan audit, pengujian dan analisis, sertifikasi, konsultasi dan pelatihan berbagai bidang.

Prestasi BioFarma

Prestasi BioFarma


Kabar membanggakan datang dari BUMN Farmasi. 

Bio Farma kembali meraih penghargaan Primaniyarta dari Pemerintah Indonesia. Ini merupakan tahun ketujuh Bio Farma meraih penghargaan kategori Pasar Baru. 

Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada eksportir berprestasi dan dapat menjadi percontohan bagi eksportir lainnya.

Bio Farma merupakan satu-satunya BUMN yang mendapatkan apresiasi dari pemerintah, dimana produknya sudah digunakan di lebih dari 140 negara di dunia. 

Bio Farma dinilai mampu memperluas pasar produknya ke berbagai negara, termasuk ke Benua Afrika. 

Indonesiaku - Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2018

Indonesiaku
Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2018


Indonesia memiliki keragaman etnik dan budaya, di antaranya adalah keragaman bahasa dan sastra. Setiap tahun pada bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Bahasa dan Sastra. 

Berdasarkan Peta Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (2008) telah mengidentifikasi ada 442 bahasa daerah di Indonesia. Bahkan menurut catatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di tahun 2018 jumlah bahasa daerah di Indonesia mencapai 652 bahasa.

Meskipun beragam latar bahasanya serta maraknya penggunaan bahasa asing, bangsa Indonesia tetap terhubung melalui bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. 

Pengutamaan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional bukan hanya tugas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB), melainkan  juga tugas seluruh rakyat Indonesia. 

Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan setiap tahun adalah upaya BPPB untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam acara Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini bertepatan dengan pelaksanaan Kongres Bahasa Indonesia ke XI dengan tema utama "Menjayakan Bahasa dan Sastra Indonesia" pada tanggal 28 sampai dengan 31 Oktober 2018 di Jakarta. 

KBI XI akan dihadiri oleh para pakar, praktisi, pemerhati, pencinta bahasa dan sastra baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. 

Sekedar mengingat sejarah, Kongres Bulan Bahasa I diadakan di Surakarta pada tahun 1938. Pada saat itu sebagian besar sastrawan dan pengurus Balai Pustaka, seperti Sanusi Pane, Muhammad Yamin, Adinegoro, R Ng Poebatjaraka, R M Sudarjo dan lain-lain jadi premakarsanya.