Minggu, 29 November 2020

JAUHKAN DIRI DARI SIFAT BERPRASANGKA BURUK

 JAUHKAN DIRI DARI SIFAT BERPRASANGKA BURUK


Dari Abu Hurairah radiyallahu’anhu ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:

 

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ‏-رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏ ﷺ « إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ, فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

 

“Jauhilah perasangka buruk, karena sesungguhnya perasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.” (HR. Bukhari, no. 5143 dan Muslim no. 2563).


Minggu, 06 September 2020

KISAH SEORANG BERNAMA GUS DUR

 KISAH SEORANG BERNAMA GUS DUR 

Di akhir tahun 1998 Gus Dur rawuh (datang) di Wonosobo. Saat itu sedang ramainya era reformasi, beberapa bulan setelah Pak Harto jatuh. Dan ini terjadi beberapa bulan sebelum Gus Dur menjadi orang nomer satu di Negeri ini. Beliau masih menjabat sebagai Ketua PBNU.

Bertempat di Gedung PCNU Wonosobo, Gus Dur mengadakan pertemuan dengan pengurus NU dari Wonosobo, Banjarnegara, Pubalingga, Kebumen, Temanggung dan Magelang. Tentu saja semua kiai ingin tahu pendapat Gus Dur tentang situasi politik terbaru. Penulis hadir di situ walaupun bukan kiai, dan duduk persis di depan Gus Dur. Penulis lah yang menuntun Gus Dur menaiki Lantai 2 PCNU Wonosobo.

“Pripun Gus situasi politik terbaru?” tanya seorang kiai.

“Orde Baru tumbang, tapi Negeri ini sakit keras.” kata Gus Dur.

“Kok bisa Gus?” 

“Ya bisa, wong yang menumbangkan Orde Baru pakainya emosi dan ambisi tanpa perencanaan yang jelas. Setelah tumbang mereka bingung mau apa, sehingga arah reformasi gak genah. Bahkan Negeri ini di ambang kehancuran, di ambang perang saudara. Arah politik Negeri ini sedang menggiring Negeri ini ke pinggir jurang kehancuran dan separatisme. Lihat saja, baru berapa bulan Orde Reformasi berjalan, kita sudah kehilangan propinsi ke-27 kita, yaitu Timor Timur.” kata Gus Dur.

Kiai tersebut sebagaimana biasa, kalau belum mulai bicara. Pak Habibi, kita semua akan merasa kasihan dengan sikap Gus Dur yang datar dan seperti capek sekali dan seperti aras-arasen bicara. Tapi kalau sudah mulai, luar biasa memikat dan ruangan jadi sepi kayak kuburan, tak ada bunyi apapun selain pangendikan Gus Dur.

Seorang kiai penasaran dengan calon presiden devinitif pengganti Pak Habibi yang hanya menjabat sementara sampai sidang MPR. Ia bertanya: “Gus, terus siapa yang paling pas jadi Presiden nanti Gus?” 

“Ya saya, hehehe…” kata Gus Dur datar.

Semua orang kaget dan menyangka Gus Dur guyon seperti biasanya yang memang suka guyon.

“Yang bisa jadi presiden di masa seperti ini ya hanya saya kalau Indonesia gak pingin hancur. Dan saya sudah dikabari kalau-kalau saya mau jadi presidan walau sebentar hehehe...” kata Gus Dur mantab.

“Siapa yang ngabari dan yang nyuruh Gus?” tanya seorang kiai.

“Gak usah tahu. Orang NU tugasnya yakin saja bahwa nanti presidennya pasti dari NU,” kata Gus Dur masih datar seperti guyon.

Orang yang hadir di ruangan itu bingung antara yakin dan tidak yakin mengingat kondisi fisik Gus Dur yang demikian. Ditambah lagi masih ada stok orang yang secara fisik lebih sehat dan berambisi jadi presiden, yaitu Amin Rais dan Megawati. Tapi tidak ada yang berani mengejar pertanyaan tentang presiden RI.

Kemudian Gus Dur menyambung: “Indonesia dalam masa menuju kehancuran. Separatisme sangat membahayakan. Bukan separatismenya yang membahayakan, tapi yang memback up di belakangnya. Negara-negara Barat ingin Indonesia hancur menjadi Indonesia Serikat, maka mereka melatih para pemberontak, membiayai untuk kemudian meminta merdeka seperti Timor Timur yang dimotori Australia.”

Sejenak sang Kiai tertegun. Dan sambil membenarkan letak kacamatanya ia melanjutkan: “Tidak ada orang kita yang sadar bahaya ini. Mereka hanya pada ingin menguasai Negeri ini saja tanpa perduli apakah Negeri ini cerai-berai atau tidak. Maka saya harus jadi presiden, agar bisa memutus mata rantai konspirasi pecah-belah Indonesia. Saya tahu betul mata rantai konspirasi itu. RMS dibantu berapa Negara, Irian Barat siapa yang back up, GAM siapa yang ngojok-ojoki, dan saya dengar beberapa propinsi sudah siap mengajukan memorandum. Ini sangat berbahaya.”

Kemudiaan ia menarik nafas panjang dan melanjutkan: “Saya mau jadi presiden. Tetapi peran saya bukan sebagai pemadam api. Saya akan jadi pencegah kebakaran dan bukan pemadam kebakaran. Kalau saya jadi pemadam setelah api membakar Negeri ini, maka pasti sudah banyak korban. Akan makin sulit. Tapi kalau jadi pencegah kebakaran, hampir pasti gak akan ada orang yang menghargainya. Maka, mungkin kalaupun jadi presiden saya gak akan lama, karena mereka akan salah memahami langakah saya.”

Seakan mengerti raut wajah bingung para kiai yang menyimak, Gus Dur pun kembali selorohkan pemikirannya. “Jelasnya begini, tak kasih gambaran,” kata Gus Dur menegaskan setelah melihat semua hadirin tidak mudeng dan agak bingung dengan tamsil Gus Dur.

“Begini, suara langit mengatakan bahwa sebuah rumah akan terbakar. Ada dua pilihan, kalau mau jadi pahlawan maka biarkan rumah ini terbakar dulu lalu datang membawa pemadam. Maka semua orang akan menganggap kita pahlawan. Tapi sayang sudah terlanjur gosong dan mungkin banyak yang mati, juga rumahnya sudah jadi jelek. Kita jadi pahlawan pemyelamat yang dielu-elukan.”

Kemudian lanjutnya: “Kedua, preventif. Suara langit sama, rumah itu mau terbakar. Penyebabnya tentu saja api. Ndilalah jam sekian akan ada orang naruh jerigen bensin di sebuah tempat. Ndilalah angin membawa sampah dan ranggas ke tempat itu. Ndilallah pada jam tertentu akan ada orang lewat situ. Ndilalah dia rokoknya habis pas dekat rumah itu. Ndilalalah dia tangan kanannya yang lega. Terus membuang puntung rokok ke arah kanan dimana ada tumpukan sampah kering.”

Lalu ia sedikit memajukan duduknya, sambil menukas: “Lalu ceritanya kalau dirangkai jadi begini; ada orang lewat dekat rumah, lalu membuang puntung rokok, puntung rokok kena angin sehingga menyalakan sampah kering, api di sampah kering membesar lalu menyambar jerigen bensin yang baru tadi ditaruh di situ dan terbakarlah rumah itu.”

“Suara langit ini hampir bisa dibilang pasti, tapi semua ada sebab-musabab. Kalau sebab di cegah maka musabab tidak akan terjadi. Kalau seseorang melihat rumah terbakar lalu ambil ember dan air lalu disiram sehingga tidak meluas maka dia akan jadi pahlawan. Tapi kalau seorang yang waskito, yang tahu akan sebab-musabab, dia akan menghadang orang yang mau menaruh jerigen bensin, atau menghadang orang yang merokok agar tidak lewat situ, atau gak buang puntung rokok di situ sehingga sababun kebakaran tidak terjadi.”

Sejenak semua jamaah mangguk-mangguk. Kemudian Gus Dur melanjutkan: “Tapi nanti yang terjadi adalah, orang yang membawa jerigen akan marah ketika kita cegah dia naruh jerigen bensin di situ: “Apa urusan kamu, ini rumahku, bebas dong aku naruh di mana?” Pasti itu yang akan dikatakan orang itu.”

“Lalu misal ia memilih menghadang orang yang mau buang puntung rokok agar gak usah lewat situ, Kita bilang: “Mas, tolong jangan lewat sini dan jangan merokok. Karena nanti Panjenengan akan menjadi penyebab kebakaran rumah itu.” Apa kata dia: “Dasar orang gila, apa hubungannya aku merokok dengan rumah terbakar? Lagian mana rumah terbakar?! Ada-ada saja orang gila ini. Minggir! saya mau lewat.”

Kini makin jelas arah pembicaraannya dan semua yang hadir makin khusyuk menyimak. “Nah, ini peran yang harus diambil NU saat ini. Suara langit sudah jelas, Negeri ini atau rumah ini akan terbakar dan harus dicegah penyebabnya. Tapi resikonya kita tidak akan popular, tapi rumah itu selamat. Tak ada selain NU yang berpikir ke sana. Mereka lebih memilih: “Biar saja rumah terbakar asal aku jadi penguasanya, biar rumah besar itu tinggal sedikit asal nanti aku jadi pahlawan maka masyarakat akan memilihku jadi presiden.”

“Poro Kiai ingkang kinormatan.” kata Gus Dur kemudian. “Kita yang akan jadi presiden, itu kata suara langit. Kita gak usah mikir bagaimana caranya. Percaya saja, titik. Dan tugas kita adalah mencegah orang buang puntung rokok dan mencegah orang yang kan menaruh bensin. Padahal itu banyak sekali dan ada di banyak negara. Dan pekerjaan itu secara dzahir sangat tidak popular, seperti ndingini kerso. Tapi harus kita ambil. Waktu yang singkat dalam masa itu nanti, kita gak akan ngurusi dalam Negeri.”

“Kita harus memutus mata rantai pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka di Swiss, kita harus temui Hasan Tiro. Tak cukup Hasan Tiro, presiden dan pimpinan-pimpinan negara yang simpati padanya harus didekati. Butuh waktu lama,” lanjut Gus Dur.

“Belum lagi separatis RMS (Republik Maluku Sarani) yang bermarkas di Belanda, harus ada loby ke negara itu agar tak mendukung RMS. Juga negara lain yang punya kepentingan di Maluku,” kata Gus Dur kemudian.

“Juga separatis Irian Barat Papua Merdeka, yang saya tahu binaan Amerika. Saya tahu anggota senat yang jadi penyokong Papua Merdeka, mereka membiayai gerakan separatis itu. Asal tahu saja, yang menyerang warga Amerika dan Australia di sana adalah desain mereka sendiri.”

Kemudian Gus Dur menarik nafas berat, sebelum melanjutkan perkataan berikutnya. “Ini yang paling sulit, karena pusatnya di Israel. Maka, selain Amerika saya harus masuk Israel juga. Padahal waktu saya sangat singkat. Jadi mohon para kiai dan santri banyak istighatsah nanti agar tugas kita ini bisa tercapai. Jangan tangisi apapun yang terjadi nanti, karena kita memilih jadi pencegah yang tidak populer. Yang dalam Negeri akan diantemi sana-sini.”

Sekonyong beliau berdiri, lalu menegaskan perkataan terakhirnya: “NKRI bagi NU adalah Harga Mati!”

“Saya harus pamit karena saya ditunggu pertemuan dengan para pendeta di Jakarta, untuk membicarakan masa depan negara ini. Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh...” tutup Gus Dur.

Tanpa memperpanjang dialog, Gus Dur langsung pamit. Kita bubar dengan benak yang campur-aduk, antara percaya dan tidak percaya dengan visi Gus Dur. Antara realitas dan idealitas, bahwa Gus Dur dengan sangat tegas di hadapan banyak kiai bahwa dialah yang akan jadi presiden. Terngiang-ngiang di telinga kami dengan seribu tanda tanya.

Menghitung peta politik, rasanya gak mungkin. Yang terkuat saat itu adalah PDIP yang punya calon mencorong Megawati putri presiden pertama RI yang menemukan momentnya. Kedua, masih ada Partai Golkar yang juga Akbar Tanjung siap jadi presiden. Di kelompok Islam modern ada Amien Rais yang juga layak jadi presiden, dan dia dianggap sebagian orang sebagai pelopor Reformasi.

Maka kami hanya berpikir bahwa, rasional gak rasional, percoyo gak percoyo ya percoyo aja apa yang disampaikan Gus Dur tadi. Juga tentang tamsil rumah tebakar tadi. Sebagian besar hadirin agak bingung walau mantuk-mantuk karena gak melihat korelasinya NU dengan jaringan luar negeri.

Sekitar 3 bulan kemudian, Subhanallah… safari ke luar ternyata Gus Dur benar-benar jadi Presiden. Dan Gus Dur juga benar-benar bersafari ke luar negeri seakan maniak plesiran. Semua negara yang disebutkan di PCNU Wonosobo itu benar-benar dikunjungi. Dan reaksi dalam negeri juga persis dugaan Gus Dur saat itu bahwa Gus Dur dianggap foya-foya, menghamburkan duit negara untuk plesiran. Yang dalam jangka waktu beberapa bulan sampai 170 kali lawatan. Luar biasa dengan fisik yang (maaf) begitu, demi untuk sebuah keutuhan NKRI.

Pernah suatu ketika Gus Dur lawatan ke Paris (kalau kami tahu maksudnya kenapa ke Paris). Dalam negeri, para pengamat politik dan politikus mengatakan kalau Gus Dur memakai aji mumpung. Mumpung jadi presiden pelesiran menikmati tempat-tempat indah dunia dengan fasilitas negara.

Apa jawab Gus Dur: “Biar saja, wong namanya wong ora mudeng atau ora seneng. Bagaimana bisa dibilang plesiran wong di Paris dan di Jakarta sama saja, gelap gak lihat apa-apa, koq dibilang plesiran. Biar saja, gitu aja koq repot!”

Masih sangat teringat bahwa pengamat politik yang paling miring mengomentrai lawatan Gus Dur sampai masa Gus Dur lengser adalah Alfian Andi Malarangeng, mantan Menpora. Tentu warga NU gak akan lupa sakit hatinya mendengar ulasan dia. Sekarang terimalah balasan dari Tuhan.

Satu-satunya pengamat politik yang fair melihat sikap Gus Dur, ini sekaligus sebagai apresiasi kami warga NU, adalah Hermawan Sulistyo, atau sering dipanggil Mas Kiki. terimakasih Mas Kiki.

Kembali ke topik. Ternyata orang yang paling mengenal sepak terjang Gus Dur adalah justru dari luar Islam sendiri. Kristen, Tionghoa, Hindu, Budha dll. mereka tahu apa yang akan dilakukan Gus Dur untuk NKRI ini. Negeri ini tetap utuh minus Timor Timur karena jasa Gus Dur. Beliau tanpa memikirkan kesehatan diri, tanpa memikirkan popularitas, berkejaran dengan sang waktu untuk mencegah kebakaran rumah besar Indonesia.

Dengan resiko dimusuhi dalam negeri, dihujat oleh separatis Islam dan golongan Islam lainnya, Gus Dur tidak perduli apapun demi NKRI tetap utuh. Diturunkan dari kursi presiden juga gak masalah bagi beliau walau dengan tuduhan yang dibuat-buat.

 Silakan dikroscek data ini. Lihat kembali keadaan beberapa tahun silam era reformasi baru berjalan, beliau sama sekali gak butuh gelar “Pahlawan".

Jumat, 04 September 2020

MD IAIN SULTAN AMAI GORONTALO PBAK 2020

YUK BERGABUNG BERSAMA MD!!

MD SIAP SUKSES!! YES....!!!

https://twibbonize.com/mdiainsultanamaigorontalo2020






 

Senin, 31 Agustus 2020

Khazanah Hidup Manusia

 MATEMATIKA KEHIDUPAN


          Dosa Jangan di ➕ 

          Amal Jangan di ➖

          Cinta Jangan di ➗

          Hidup hanya   1  ❌ 


🌺 Gugur Bunga karena Layu..

👻 Gugur Iman karena Nafsu.. 

💞 Gugur Cinta karena Cemburu..


😂 Tertawa karena  

                 Bahagia

😭 Menangis karena 

                 Derita

💀 Bertobat karena     

                 Dosa

🙏 Beribadah karena 

                 Iman


💔 Hidup tanpa Cinta

         Pasti Hampa

💰 Hidup gila Harta 

         Pasti Celaka

😓☠ Hidup penuh Dosa 

         Akan Binasa

😊 Hidup Bersyukur 

        Akan Bahagia


Hiduplah tiap hari seperti Matematika:

1. Mengalikan (x)

     keGembiraan  

2. Mengurangi (-) 

     keSedihan

3. Menambahkan (+) 

     Semangat

4. Membagi ( : ) 

     keBahagiaan

5. Meng-kuadratkan

     Kasih Sayang

     antar sesama


Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:

⏰1. Waktu   

💋2. Ucapan  

⌛3. Kesempatan     

Jagalah itu, jangan sampai menyesal karenanya...


Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:

👹1. Amarah    

😏2. Keangkuhan  

👿3. Dendam   

Hindarilah ia selalu..


Ada 3 hal yang tidak boleh hilang

💙1. Harapan   

💛2. Keikhlasan   

❤3. Kejujuran   

Peliharalah ketiganya..


Ada 3 hal yang paling berharga

💞1. Kasih Sayang 

💗2. Cinta     

💝3. Kebaikan  

Pupuklah itu semua..


Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti

1. Kekayaan   

2. Kejayaan  

3. Mimpi     

Jangan terobsesi karenanya..


Ada 3 hal yang dapat membentuk watak seseorang

☝1. Komitmen          

✌2. Ketulusan          

👌3. Kerja Keras         

*Upayakanlah sekuatnya


Ada 3 hal yang membuat kita sukses

👍1. Tekad          

👍2. Kemauan         

👍3. Fokus

Usahakan dengan sungguh-sungguh..

 

Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu

👍1. Rejeki          

👍2. Umur 

👍3. Jodoh     

*Semuanya itu diatur oleh Allah.


TAPI, ada 3 hal dalam hidup yang PASTI

1. Tua     

2. Sakit     

3. Kematian  

Persiapkanlah dgn sebaik-baiknya...

Minggu, 23 Agustus 2020

NAHDLATUL ULAMA (NU)

 Soal - soal ke NU an Cerdas Cermat Kuis Rangking Satu .

Awal Mula Logo Nahdlatul Ulama | Republika Online


1. Ada NU , Muhammadiyah , Persis , LDII , Wahabi , Salafi , Mu'tazilah  , kamu milih yang mana ........?


NU.


2. NU singkatan dari apa ......?


Nahdlatul  'Ulama


3. Nahdlah , artinya apa.....? 


Pergerakan


4. 'Ulama artinya apa ........? 


Orang yang pintar memiliki ilmu Agama dan mampu mengamalkannya.


5. Siapakah yang paling takut kepada Allah dan Pewaris Para Nabi.........? 


' Ulama .


6. Kapan Organisasi NU didirikan ....?


Tgl 31 Januari 1926 / 16 Rajab 1344 H.


7. Di daerah mana NU didirikan ...?


Di Surabaya.


8. Siapa ketua Syuriah PBNU yang pertama ..


KH.M. Hasyim Asy'ari dari Kabupaten Jombang.


9. Siapa ketua Tanfidziyah PBNU yang pertama ......? 


H. Hasan Gipo dari Surabaya.


10. Apa tujuan didirikannya organisasi NU ......? 


Untuk melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam Ahlusunah waljamaah dengan menganut salah satu dari empat madzhab (. Hanafi , Maliki, Syafi'i , Hambali   ).


11. Sebutkan Struktur Organisasi NU.....?


a. PBNU : pengurus Besar Nahdlatul ulama , untuk tingkat pusat.

b. PWNU : Pengurus Wilayah Nahdlatul ulama , untuk tingkat Provinsi

c. PCNU : Pengurus cabang Nahdlatul ulama , untuk tingkat kabupaten/kota.

d. PCI NU : Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul ulama , untuk Luar Negeri.

e. MWC NU : Majelis Wakil Cabang Nahdlatul ulama , untuk tingkat kecamatan.

F. RANTING NU : Untuk tingkat kelurahan/Desa


12. Sebutkan Struktur Lembaga Kepengurusan NU .........?


a. Musytasyar  ( Penasehat )


b. Syuriyah  ( Pimpinan tertinggi ) terdiri dari :

 - Rais Aam 

- Wakil Rais Aam

 - Beberapa Rais

 - Katib Aam

- Beberapa Wakil Katib 

- A'wan .


c. Tanfidziyah ( Pelaksana ) Terdiri dari :


- Ketua Umum

- Beberapa Ketua

- Sekretaris Jenderal 

- Beberapa Wakil Sekjen

- Bendahara

- Beberapa Wakil Bendahara


13. Dalam menjalankan Program nya , NU mempunyai tiga perangkat organisasi, sebutkan  ......?


1. BADAN OTONOM

2. LAJNAH

3. LEMBAGA 


14. Badan Otonom / Banom NU adalah.......?


Banom adalah Perangkat organisasi yang berfungsi melaksanakan kebijakan yang berkaitan dgn kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.


15. NU mempunyai 10 Banom , sebutkan....?


a. Jam'iyah Ahli Thariqoh Al-mu'tabaroh An-nahdliyah

b. Jam'iyah Qurro Wal-huffadz ( JQH )

c. Muslimat

d. Fatayat

e. Gerakan pemuda Ansor /GP Ansor

f. IPNU : ikatan Pelajar Nahdlatul ulama

g. IPPNU : Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul ulama

h. ISNU : ikatan sarjana Nahdlatul ulama

i. SARBUMUSI : Sarikat Buruh Muslimin Indonesia

j. Pagar Nusa.


16. LAJNAH adalah............?


Lajnah adalah perangkat organisasi untuk melaksanakan program yang memerlukan penanganan khusus.


17. NU mempunyai dua Lajnah , sebutkan dan terangkan .........?


a. LAJNAH FALAKIYAH : Bertugas mengurus masalah hisab dan rukyah serta pengembangan ilmu Falak


b. LAJNAH TA'LIF WAN NASYR  :

Bertugas mengembangkan penulisan , penerjemahan dan penerbitan kitab/buku ,serta media informasi menurut faham Ahli Sunnah waljamaah.


18. LEMBAGA NU adalah........?

Perangkat departementasi organisasi yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan , berkaitan dengan suatu bidang tertentu.


19. NU mempunyai 14 Lembaga sebutkan..........?


a. LDNU : Lembaga Dakwah

b. LPMNU : Lembaga Pendidikan Ma'arif

C. RMI : Robithoh Ma'ahid Al-Islamiyah , melaksanakan di bidang pengembangan pondok pesantren

D. LPNU. : Lembaga Perekonomian Warga NU

e. LP2NU. : Lembaga Pengembangan Pertanian , lingkungan hidup dan kelautan.

F. LKKNU. : Lembaga kemaslahatan keluarga

G. LAKPESDAM  : Lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia 

h. LPBHNU. : Lembaga penyuluhan dan Bantuan hukum

I. LESBUMI. : Lembaga seniman budayawan Muslimin Indonesia

j. LAZISNU. : Lembaga Amil Zakat infaq dan shodaqoh

K. LWPNU. : Lembaga Waqof dan Pertanahan , bangunan

l. LBM : Lembaga Bahsul Masail

M. LTMI  : Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia

n. LPKNU. : Lembaga Pelayanan Kesehatan.


20. Terangkan tentang keanggotaan NU berdasarkan survei LSI pada tahun 2004 ......?

Anggota NU tersebar di :

- 30 Pengurus Wilayah PWNU  , 

-  339 Pengurus Cabang PCNU

- 2.630 MWC

- 37.125 Ranting 

- 12 PCI di Luar Negeri


21. Terangkan tentang Garis-garis besar Pemikiran NU......... ?


1. NU mendasarkan keagamaan nya kepada sumber ajaran Islam yaitu : Al-Qur'an , As-sunah , Al-ijma'  (. Kesepakatan Para sahabat dan Ulama  ), Al-qiyas ( analogi  )

2. NU mengikuti paham Ahli Sunnah waljamaah dan menggunakan Jalan pendekatan Madzhab yaitu :

a. DALAM BIDANG AQIDAH , NU mengikuti faham Imam Abul Hasan Al-asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-maturidi.

b. DALAM BIDANG FIQIH , NU mengikuti Imam Abu Hanifah an-nu'man , Imam Malik bin Anas , Imam Muhammad bin Idris As-syafi'i , Imam Ahmad bin Hambal.

c. DALAM BIDANG TASAWUF  : NU mengikuti Imam Junaedi al-Baghdadi , Imam Al-Ghazali dan Imam-imam lain.


22.Terangkan tentang Sikap Kemasyarakatan NU ...............?


Ada tiga Pendekatan kemasyarakatan NU :

1. TAWASSUT dan I'TIDAL : yaitu Sikap moderat yang berpijak pada prinsip keadilan serta berusaha menghindari segala bentuk pendekatan dengan Tathoruf ( ekstrim )

2. TASAMMUH : yaitu Sikap toleran yang berintikan penghargaan terhadap perbedaan pandangan dan kemajemukan identitas budaya masyarakat.

3. TAWAZUN : yaitu sikap seimbang dalam berkhidmat demi terciptanya keserasian hubungan antara sesama umat manusia dan antara manusia dengan Allah SWT.


23. Ada yang bilang bahwa NU itu sebagai pelopor kelompok Islam moderat , apa alasannya..........?


- karena Dakwah NU seperti model Wali songo

- karena kehadiran NU bisa diterima oleh semua kelompok masyarakat

- karena NU sering berperan sebagai perekat bisa bangsa.


Minggu, 29 Maret 2020

POTRET DAKWAH ISLAM DI INDONESIA: STRATEGI DAKWAH PADA ORGANISASI WAHDAH ISLAMIYAH DI KOTA GORONTALO

Penelitian ini merupakan penelitian manajemen organisasi yang berbasis pada sosial keagamaan. Penelitian ini yang menggunakan jenis kualitatif dengan teknik observasi, wawancara serta dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data untuk mendapatkan hasil yang tepat dari keterangan-keterangan informan yang telah dihimpun.  Penelitian ini dilakukan selama 23 hari yang dilakukan secara tim kolaborasi dosen dan mahasiswa. Riset yang dilakukan berawal dari semakin terkenalnya wahdah islamiyah sebagai organisasi di Kota Gorontalo, sehingga kami tertarik untuk meneliti langsung ke objek. Hasil penelitan yang kami peroleh bahwa strategi dakwah wahdah Islamiyah melalui media pendidikan, tabligh akbar, lingkungan hidup dan sosial. Dalam perkembangannya, Wahdah Islamiyah mengalami rasionalisasi organisasi baik filosofi dasar maupun proses-proses organisasi. Pola hubungan dan komunikasi menjadi rasional. Partisipasi dan sumbangsih anggota berubah dari “siapa yang diamanahi” menjadi “siapa yang sempat dan siapa yang bersedia”. Makna kata “partisipasi” berubah, Sebelumnya partisipasi merupakan tuntutan pribadi, maka selanjutnya, partisipasi merupakan tuntutan organisasi. Buktinya nyata langkah manajemen organisasi yang diambil sebagai strategi dakwah yang telah dilakukan ialah Lazis Wahdah, Pondok Pesantren Wahdah Islamiyah, Forum Muslimah dan berbagai lembaga lainnya yang menopang pengembangan serta pembangunan organisasi ini.

Bagaimana kelanjutannya?
Silahkan dibaca selengkapnya link di bawah ini dan jangan lupa disitasi agar semakin banyak orang yang tahu dan peneliti dapat memberikan karya terbaru.

FOOTNOTE:
            Dian Adi Perdana dan Arianto S Panambang, Potret Dakwah Islam di Indonesia: Strategi Dakwah pada Organisasi Wahdah Islamiyah di Kota Gorontalo, Jurnal Fikri, Vol. 4, No. 2 (2019) hlm......

DAFTAR PUSTAKA:
Perdana, Dian Adi dan Arianto S Panambang. (2019). Potret Dakwah Islam di Indonesia: Strategi Dakwah pada Organisasi Wahdah Islamiyah di Kota Gorontalo. Jurnal Fikri, Vol. 4, No. 2.