Rabu, 10 Oktober 2018

Strategi Tidak Kreatif tapi Efektif

Strategi Tidak Kreatif tapi Efektif 

Bakar Duit - Cara apa yang paling mudah agar konsumen pindah ke layanan anda? Gampang, kasih subsidi masif, jual rugi dibawah hpp. Kalau harga pasar 50rb, jual dengan 30rb, pasti rame. Dan inilah strategi yang lagi sering dipakai para unicorn atau startup raksasa. 
Hari ini saya lewat stasiun gambir menemui Perusahaan A mulai masif menyasar store offline. Padahal seingat saya seminggu lalu pas kesini belum ada. Diskon (baca: bakar duit) yang digelontorkan tak main-main. Rata-rata store yang saya lewati menawarkan diskon 50% pakai Perusahaan A. Bahkan ini cfc cuma bayar 10 rebu untuk paket nasi dua ayam.
Loh, rugi dong. Perusahaan A yang subsidi. Perusahaan A nya dong yang rugi? Sorry, ilmu bisnis konvensional yang jualan itu harus untung dianggap sudah "kuno" bagi unicorn. Mereka berani rugi trilyunan demi user acquisition. Kalau duid abis tinggal buka funding lagi, ini aja Perusahaan A mau disuntik lagi 29 triliun. Nafas mereka masi panjang. Terus kapan BEP nya? Menganalisanya jangan pakai metode usaha konvensional, bakal ga temu. Yang di cari para investor unicorn ini, bukan profit sharing, mereka ga butuh startupnya untung, yang penting scaling dan valuasi naik terus. Baru deh investor ini ambil profit dengan jual saham mereka kalau unicorn ini ipo atau diakusisi.
Bagi pengusaha konvensional, hati-hati aja, kalau ada unicorn yang tiba masuk di industri anda dan ternyata pake cara bakar duit, siap-siap user anda kabur. Mau dilawan juga duid mereka tak terbatas. Terkesan tidak fair? Bagi pengusaha yang dimakan jelas iya, tapi konsumen kita malah seneng karena banyak diskon. Sudah ada beberapa sektor yang seperti ini. Cukup banyak menganggap ini sudah tidak sehat untuk ekosistem. Bagaimana pendapat anda? 
Selamat datang di Industri 4.0, dimana logika bisnis umum bisa di bolak balik.

Disclaimer: tulisan ini tidak bermaksud mengeneralisir semua startup seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar