Selasa, 16 Desember 2014

Ketahanan Pangan Bangsa untuk Kesejateraan Sosial



Ketahanan Pangan Bangsa untuk Kesejateraan Sosial
(Dian Adi Perdana/MD)

Indonesia merupakan negara yang sangat luas hingga dalam sebuah penelitian menyebutkan “Wilayah Indonesia 2/3 dari wilayah adalah perairan dan 1/3 berupa daratan”. Artinya Indonesia memiliki wiilayah perairan yang lebih besar daripada daratan, baik itu berupa laut, danau, sungai dan lain-lain. Akan tetapi, kenyataanya masyarakat Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan hidupo mereka dari hasil bumi ataupun laut yang dimiliki negara Indonesia. Bahkan, pada tahun 1998 bangsa Indonesia mencapai masa keterpurukan yang begitu besar hingga berimbas pada inflasi ekonomi meningkat dan masyarakat sulit untuk mendapatkan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Kejadian tersebut sering kita sebut “Krisis Moneter” dan tragedi tersebut memperburuk ekonomi bangsa hingga tahun 2004 dengan fakta beberapa wilayah Indonesia terlepas dan merdeka bahkan direbut oleh bangsa lain. Sehingga inilah yang mencederai ketatanegaraan dan kesejahteraan sosial Indonesia.

Secara global menurut FAO Agricultural and Developemnt Economics Division, ketahanan pangan merupakan ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang mengaksesnya. Sebuah kehidupan berumah tangga  bisa dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan. Dan WHO pun mendefinisikan tiga komponen dalam sektot ketahanan pangan yaitu, ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Definisi di atas disempurnakan oleh FAO dengan komponen keempat yaitu, kestabilan dari ketiga komponendalam kurun waktu yang panjang, yang dijabarkan oleh WHO.
Tercatat bahwa ketika memasuki tahun 2000 hingga akhir tahun 2003, bangsa Indonesia banyak yang menderita penyakit aneh bahkan gizi buruk dan busung lapar pun menyerang bangsa ini. Hal inilah yang menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dengan memperhatikan ketahanan pangan di Indonesia. Indonesia merupakan negara agraris, yang artinya memiliki wilayah hijau begitu besar di dunia dan terutama di wilayah Asia Tenggara. Hasil bumi yang diperoleh dari tanah ini pun tergolong kualitas baik dan mencukupi kuantitas masyarakat Indonesia, seperti yang bisa kita lihat yaitu padi, sayur mayur hingga buah-buahan. Akan tetapi realitanya, hasil bumi yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan bangsa Indonesia hingga Indonesia mengimpor beberapa kebutuhan pokok masyarakat dari negara-negara tetangga seperti beras dari Thailand dan Vietnam, Ikan dari Singapura dan Filipina, dan lain-lain. Inilah yang menjadi bukti bahwa ketahanan pangan Indonesia kini lemah dan semakin menurun.
Ketahanan pangan merupakan ukuran pertahanan nasional terhadap gangguan di masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat beberapa faktor seperti kekeringan, gangguan transportasi darat, laut maupun udara, kelanggaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonominsional dan internasional, dan peperangan yang melimbatkan bangsa. Penilaian suatu bangsa yang memiliki ketahanan pangan yang baik berdasarkan sisi keswadayaan dan perseorangan dalam nasional bangsa, dan adanya ketergantungan bangsa satu terhadap bangsa lainnya pada kebutuhan pangan nasional.
Kondisi ketahanan pangan Indonesia pada saat ini memburuk dikarenakan peralihan fungsi dari lahan pertanian menjadi pembangunan , sehingga pasok pangan yang Indonesia miliki saat ini semakin sedikit dikarenakan banyaknya lahan hijau yang disulap menjadi lahan bangunan megah demi terciptanya pembangunan nasional yang telah lama dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Padahal, lahan-lahan hijau yang ada di Indonesia banyak sekali manfaatnya terutama dalam memenuhi pasokan pangan yang dibutuhkan masyarakan Indonesia. Akan tetapi, di beberapa wilayah Indonesia masih banyak yang mempertahankan lahan-lahan hijau dan melestarikannya demi bangsa Indonesia yang baik. Inilah yang harus diperhatikan oleh pemerintah bangsa ini, bahwasanya penanaman investasi pada sektor perumahan harus dibatasi agar lahan-lahan hijau yang ada di Indonesia tidak semakin hilang.
Indonesia kini termasuk negara yang masih tergolong baik pada sektor ketahanan pangan, apalagi ada beberapa kebijakan pemerintah yang menganjurkan penggunaan produk dalam negeri, dalam hal ini segala apapun yang dihasilkan oleh bumi, tangan, dan pikiran bangsa dan negara Indonesia. Ketahanan pangan sangatlah mendukung bangsa ini dalam meningkatkan taraf kehidupan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Segala sektor yang dimiliki bangsa ini adalah sektor pendukung dalam memperbaiki ketahanan pangan Indonesia.
Prinsip bangsa Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pokok bisa dengan memperhatikan perspektif yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam memenuhi keberadaan dan keberlangsungan hidup bangsa. Ketika bangsa Indonesia memiliki perspektif komsutif maka keberadaan mereka tidak akan harmonis dan keberlangsungan hidup mereka pun bisa dinilai buruk. Akan tetapi, jika bangsa Indonesia memiliki perspektif produktif maka peningkatan taraf hidup pun membaik dan bermanfaat dalam pembangunan di segala sektor.
Dinamika kehidupan Indonesia di atas, merupakan bentuk perhatian bangsa terhadap ketahanan pangan yang disebabkan beberapa hal, seperti sosial ekonomi, sosian politik dan HAM, sosial agama, dan sosial budaya. Jika bangsa ini mampu memahami faktor di atas, mereka pasti mampu mencapai taraf kehidupan yang baik dan ketahanan pangan yang dimiliki Indonesia terjaga. Namun demikian, esensi dari ketahanan pangan dan peranan masyarakat dan pemerintah sama yaitu menumbuhkan gaya hidup produktif dan menjaga nilai-nilai produktivitas dan pembangunan nasional melalui ketahanan pangan nasional.
Jika sebab di atas diacuhkan oleh pemerintah dan masyarakat, maka kehancuran pangan nasional pun akan semakin menjadi-jadi, seperti kerusakan lingkungan, konversi lahan, tingginya bahan bakar, pemanasan iklim, dan lain-lain. Membangun gaya hidup produktiflah yang mampu menghalau kerusakan pada sektor ketahanan pangan di masa depan. Pemanfaatan hasil bumi yang ada di daerah-daerah bahkan ciri khas hasil bumi tersebut sebagai salah satu merubah konsumtif menuju produktif
Salah satu contoh solusi untuk bangsa dalam mempertahankan kebutuhan nasional bangsa ialah pelatihan terhadap para petani dan peladang dalam menjaga perlindungan tanaman di sawah dan ladang yang mereka miliki. Perlindungan secara aman dan efektif merupakan hal yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil bumi Indonesia, yang nantinya akan mampu meminimalisir impor produk hasil bumi dalam memenuhi kebutuhan pokok bangsa Indonesia. Sisi lain juga pemerintah harus bisa menjaga kestabilan investasi dalam negeri maupun asing kepada bangsa Indonesia dalam sektor pembangunan agar lahan hijau yang dimiliki tidak surut hilang.
Mempertahankan dan menciptakan ketahanan pangan nasional yang baik merupakan tanggung jawab bersama secara nasional dan melibatkan semua elemen masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan nasional pada sektor ketahanan pangan nasional dapan dilaksanakan dengan baik dan mendapatkan perhatian yang lebih karena berkaitan dalam memenuhi pangan nasional. Dengan keterlibatan semua elemen ketahanan pangan bisa mengubah taraf hidup bangsa Indonesia yang semakin baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar