Sabtu, 20 Desember 2014

Tanah Longsor di Indonesia



Tanah Longsor di Indonesia
(Dian Adi Perdana Ridwan)

Tanah longsor sangat berdampak besar bagi stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat, tanah longsor merupakan salah satu dari beberapa bencana alam yang murni lahir dan terjadi karena perubahan alam baik itu cuaca, kepadatan tanah, minimnya erosi dan hal lain yang bisa menjadi cikal bakal tanah longsor. Tanah longsor sudah ada sejak dibuatnya bumi tercinta ini, adanya peristiwa tanah longsor merupakan kehendak Tuhan dalam menstabilkan alam ini demi mencapai kebaikan yang haqiqi dan menghilangkan keburukan.

Secara religiusitas, bahwasanya Tuhan memberikan bencana berupa tanah longsor ialah tidak lain untuk mengingatkan manusia kepada kebenaran, mengembalikan manusia pada jalan yang lurus dan menghancurkan ego keburukan yang dimiliki khalifah fil ardl ini. Tanah longsor dapat meluluhlantahkan beribu hektar tanah dan membunuh makhluk hidup dalam waktu yang relatif singkat. Dalam firman-Nya (Al-Mu’minun :18)
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الأرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
Artinya : “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya”.
Secara geologis, tanah longsor merupakan retaknya kulit bumi dan minimnya kepadatan tanah yang ada sehingga menimbulkan pemerataan tanah dari tempat yang tinggi menuju dataran rendah demi menciptakan kepadatan tanah yang ideal secara alami. Menurut catatan Teks Draft pertama dari USGS fact sheet Inggris bahwa longsor ialah gerakan tanah yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Dan disebutkan juga didalamnya beberapa faktor yang berpengaruh terjadinya longsor :
Ø  Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng gunung bertambah curam.
Ø  Lereng bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat.
Ø  Gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada pertikel-pertikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut.
Ø  Gunung berapi menciptakan simpenen debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu.
Ø  Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak bahkan petir.
Ø  Berat yang berlebihan misalnya terkumpulnya hujan atau salju.
Ada salah satu contoh peristiwa yang kini sedang up to date dalam pemberitaan media di Indonesia perihal tragedi tanah longsor di Jemblung, Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara pada 12 Desember 2014. Dalam beberapa artikel menjelaskan, bahwa Telaga Lele yang tepat berada di atas desa Jemblung merupakan kolam air yang memiliki diameter 30 M dan kedalaman 1 M. Akan tetapi, perlu kita ketahui di dalam tanah sekitarnya banyak lubang-lubang tanah yang berisi air dan ini merupakan bukti tidak padatnya tanah di sekitar desa tersebut dan sewaktu-waktu akan runtuh dan menimbulkan bencana bagi masyarakat sekitar. Sebelum kejadian tersebut terjadi, masyarakat sudah diingatkan dengan tanda-tanda bencana alamiah, yaitu munculnya ribuan ikan lele di sawah dan perairan milik masyarakat, terjadinya longsor kecil yang menutupi jalan utama desa dan lebatnya hujan yang mengguyur daerah tersebut.
Beberapa tanda-tanda bencana tanah longsor di atas merupakan alternatif pengetahuan kita dalam menyikapi tanah longsor yang suwaktu-waktu menimpah. Apalagi posisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang hanya memiliki 2 musim yaitu, kemarau dan penghujan merupakan sebagai tanda utama betapa bahayanya negeri ini dengan berbagai ancaman alam yang akan datang dengan tidak terduga. Di sisi lain, tanah longsor merupakan bencana alam yang paling sering menimpah Indonesia seperti yang tercatat dalam sejarah Indonesia bahwa peristiwa tanah longsor di Banjarnegara menjadi bencana longsor paling besar di Indonesia karena luasnya titik bencana dan setengah penduduknya hilang serta meninggal pada tragedi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar