Selasa, 24 April 2018

SOSIAL MEDIA MARKETING


SOSIAL MEDIA MARKETING


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………….i

BAB I.      PENDAHULUAN………………………………………………...1
1.1. Pengertian Media Sosial ……………………………………..1
1.2. Sejarah Media Sosial ………………………………...............2
1.3. Ciri-ciri Media Sosial …………………………………..........2
1.4. Klasifikasi Media Sosial ……………………………………..3
1.5. Pertumbuhan Media Sosial …………………………………..4

BAB II.     SOSIAL MEDIA MARKETING…………………………………6
2.1. Flatform………………………………………………………6
2.2. Strategi………………………………………………………..9
2.3. Keterlibatan………………………………………………....12
2.4. Kampanye…………………………………………………...13
2.5. Tujuan dan Taktik….......………………….………..............15
2.6. Teknik Pemasaran…………………………………………..23
2.7. Implikasi Pada Iklan Tradisional……………………………27
2.8. Metrik………………………………………………….........31

BAB III.   STRATEGI PEMASARAN DI SOSIAL MEDIA………………33
3.1. Tentukan Satu Sosial Media………………………………...33
3.2. Tetapkan Kepribadian yang Digunakan……………….........36
3.3. Strategi Konten untuk Sosial Media………………………...38

BAB IV.   KESALAHAN STRATEGI SOSIAL MEDIA MARKETING
4.1. Berharap Penjualan Langsung………………………………45
4.2. Selalu Berbicara tentang Diri Sendiri………………….........46
4.3. Menganggap Konten Adalah Raja…………………….........47
4.4. Menggunakan Sosmed Dengan Cara Yang Salah……..........48
4.5. Menggunakan Cara Licik untuk mendapatkan follower dan like…………………………………………………………..49
4.6. Menggunakan Prinsip 4P bukan 4E………………………..50
4.7. Sosmed sebagai Satu-satuya media pemasaran…………….50

BAB V.     STRATEGI MENDAPATKAN FOLLOWER DAN LIKE........51

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….62





BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.
 Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella, 2010: 2).
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".

1.2. Sejarah Media Sosial
Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dengan adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000 muncul situs sosial Lunarstorm, Live Journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul Friendster sebagai situs anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan Friendster, Flick R, Youtube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, Friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Lalu para pengguna sosial media beralih ke facebook yang sebenarnya telah dibuat pada tahun 2004, tetapi baru saja booming pada tahun 2006. Tahun 2006, kemunculan twitter ternyata menambah jumlah pemakai media sosial, Twitter merupakan microblog yang memiliki batasan karakter tulisan bagi penggunanya, yaitu 140 karakter. Lalu setelah lahirnya Twitter muncul jejaring sosial lain seperti Path, Instagram yang hanya bisa diakses melalui perangkat iOs atau Android.

1.3. Ciri-ciri Media Sosial
Media sosial mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan media konvensional, diantaranya sebagai berikut:
a.       Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja, tetapi ke banyak orang.
b.      Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu gatekeeper.  Gatekeeper adalah orang atau lembaga yang berfungsi untuk memisahkan informasi yang harus disebarkan kepada masyarakat dan informasi yang dilarang untuk disebarkan kepada masyarakat.
c.       Pesan yang disampaikan lebih cepat di banding media lainnya.
d.      Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

1.4. Klasifikasi Media Sosial
Teknologi media sosial terdiri dari berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, webblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial::
a.       Collaborative Project: website yang mengizinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove konten-konten yang ada di website ini, contohnya wikipedia.
b.      Blog dan microblog: user lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah, contohnya Twitter.
c.       Konten: para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten media, baik seperti video, ebook, gambar dan lain-lain, contohnya Youtube.
d.      Situs jejaring social: aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto. Contohnya Facebook.
e.    Virtual Game World: dunia virtual dimana mereplikasikan lingkungan 3D, di mana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata, contohnya game online.
f.    Virtual social world: dunia virtual yang di mana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, contohnya second life.

1.5.Pertumbuhan Media Sosial
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.
Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya jumlah pemakai aktif yang di miliki masing-masing situs jejaring sosial ini, berikut tabel jumlah anggota dari masing-masing situs yang di kutip dari Wikipedia pada April 2017.

Tabel 1.1. Aktif user masing-masing social media
No
Jejaring Sosial
Logo
User Aktif
1
Facebook
1,968,000,000
2
WhatsApp
Description: Image result for ICON WHATSAPP
1,200,000,000
3
YouTube
Description: Image result for YOUTUBE
1,000,000,000
4
Facebook Messanger
Description: Image result for FACEBOOK MESSANGER
1,000,000,000
5
WeChat
Description: Image result for WECHAT
889,000,000
6
QQ
Description: Image result for qq
868,000,000
7
Instagram
600,000,000
8
QZone
Description: Image result for LOGO qzone
595,000,000
9
Tumblr
Description: Image result for LOGO TUMBLR
550,000,000
10
Twitter
319,000,000
11
Sina Weibo
Description: Image result for LOGO sina weibo
313,000,000
12
Baidu Tieba
Description: Image result for LOGO baidu
300,000,000
13
Snapchat
Description: Image result for LOGO snapchat
300,000,000
14
Skype
Description: Image result for LOGO skype
 300,000,000
15
Viber
Description: Image result for LOGO viber
260,000,000
16
Line
Description: Related image
220,000,000
17
Pinterest
150,000,000

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/social_media (2017)
BAB II
SOSIAL MEDIA MARKETING


Social media marketing adalah penggunaan platform media sosial dan situs web untuk mempromosikan produk atau jasa. Sebagian besar platform media sosial ini memiliki alat analisis data built-in pada aplikasi mereka sendiri, yang memungkinkan perusahaan melacak kemajuan, kesuksesan, dan keterlibatan kampanye iklan. Perusahaan mengatasi berbagai pemangku kepentingan melalui pemasaran media sosial termasuk pelanggan saat ini dan potensinya, karyawan saat ini dan potensinya, jurnalis, blogger, dan masyarakat umum.  Pada tingkat strategis, sosial media marketing meliputi pengelolaan pelaksanaan kampanye pemasaran, pemerintahan , pengaturan ruang lingkup (misalnya penggunaan yang lebih aktif atau pasif) dan pembentukan yang diinginkan media sosial "budaya" perusahaan dan "tone". Untuk menggunakan media sosial secara efektif, perusahaan harus belajar untuk memungkinkan pelanggan dan pengguna internet untuk mengirim user-generated content (misalnya, komentar online, review produk, dll), juga dikenal sebagai "earned media", daripada menggunakan copy iklan dari marketer. Sementara social media marketing sering dikaitkan dengan perusahaan, seperti 2016, berbagai organisasi nirlaba dan organisasi pemerintah sedang terlibat dalam pemasaran media sosial dari program atau layanan mereka.

2.1. Platform

2.1.1. Situs jejaring sosial
Situs jaringan sosial memungkinkan individu, bisnis dan organisasi lain untuk berinteraksi satu sama lain dan membangun hubungan dan komunitas online. Ketika perusahaan bergabung dengan saluran sosial ini, konsumen dapat berinteraksi dengan mereka secara langsung. Interaksi yang dapat lebih pribadi untuk pengguna daripada metode pemasaran tradisional keluar dan iklan. Situs jejaring sosial bertindak sebagai dari mulut ke mulut atau lebih tepatnya, e-word of mouth. Kemampuan Internet untuk mencapai miliaran di seluruh dunia telah memberi suara dari mulut ke mulut secara online dan jangkauan yang jauh. Kemampuan untuk secara cepat mengubah pola pembelian dan perolehan atau aktivitas produk atau layanan menjadi semakin banyak menarik konsumen didefinisikan sebagai pengaruh jaringan. Situs jejaring sosial dan blog memungkinkan pengikutnya untuk "retweet" atau "repost" komentar yang dibuat oleh orang lain tentang produk yang sedang dipromosikan, yang terjadi cukup sering pada beberapa situs media sosial. Dengan mengulangi pesan tersebut, koneksi pengguna dapat melihat pesannya, sehingga menjangkau lebih banyak orang. Karena informasi tentang produk diletakkan di luar sana dan semakin berulang, lalu lintas lebih banyak dibawa ke produk / perusahaan.
Situs jejaring sosial didasarkan pada membangun komunitas virtual yang memungkinkan konsumen mengekspresikan kebutuhan, keinginan dan nilai mereka secara online. Pemasaran media sosial kemudian menghubungkan konsumen dan audien ini dengan bisnis yang memiliki kebutuhan, keinginan, dan nilai yang sama. Melalui situs jejaring sosial, perusahaan dapat tetap berhubungan dengan pengikut individu. Interaksi pribadi ini dapat menanamkan rasa loyalitas menjadi pengikut dan pelanggan potensial. Selain itu, dengan memilih siapa yang harus diikuti di situs ini, produk bisa menjangkau sasaran yang sangat sempit. Situs jejaring sosial juga mencakup banyak informasi tentang apa produk dan jasa calon klien yang mungkin tertarik. Melalui penggunaan analisis teknologi semantik baru, pemasar dapat mendeteksi buying sinyal, seperti konten yang dibagikan oleh orang-orang dan pertanyaan diposting online. Pemahaman tentang buying sinyal dapat membantu penjual menargetkan prospek dan pemasar yang relevan menjalankan kampanye bertarget mikro.
Untuk mengintegrasikan jaringan sosial ke dalam strategi pemasaran mereka, perusahaan harus mengembangkan model pemasaran. Dalam model pemasaran (SNeM2S) berbasis jejaring sosial disediakan. Model ini mencakup langkah-langkah berikut:
  • Pemilihan jejaring sosial potensial untuk digunakan;
  • Menetapkan rencana keuangan (mengenai perekrutan manajer merek atau konsultan media sosial);
  • Merancang atau memodifikasi struktur organisasi untuk mengelola jaringan sosial di pasar perusahaan (ini mungkin melibatkan penambahan unit media sosial ke cabang pemasaran yang ada atau membuat cabang media sosial baru);
  • Pemilihan target pasar;
  • Pemilihan produk, layanan, merek atau pesan perusahaan yang akan dipromosikan;
  • Ukuran kinerja untuk strategi media sosial seperti evaluasi , analisa data , dll

Pada tahun 2014, lebih dari 80% eksekutif bisnis mengidentifikasi media sosial sebagai bagian integral dari bisnis mereka. Pengecer bisnis telah melihat peningkatan pendapatan mereka sebesar 133% dari pemasaran media sosial.

2.1.2. Mobile Phone
Hanya di kurang dari setengah populasi dunia saat ini di Internet. Sekitar 75% orang tersebut berada di media sosial dan ¾ orang-orang tersebut memiliki akun media sosial di ponsel mereka. Penggunaan ponsel sangat bermanfaat bagi pemasaran media sosial karena ponsel memiliki kemampuan jejaring sosial, memungkinkan pengguna browsing web langsung dan akses ke situs jejaring sosial. Ponsel telah berkembang dengan pesat, pada dasarnya mengubah proses jalur-untuk-pembelian dengan memungkinkan konsumen untuk dengan mudah mendapatkan harga dan informasi produk secara real time dan memungkinkan perusahaan untuk terus mengingatkan dan memperbarui pengikut mereka. Banyak perusahaan sekarang memasukkan kode QR (Quick Response) beserta produk bagi individu untuk mengakses situs web perusahaan atau layanan online dengan ponsel pintar mereka. Pengecer menggunakan kode QR untuk memfasilitasi interaksi konsumen dengan merek dengan menghubungkan kode ke situs web merek, promosi, informasi produk, atau konten mobile lainnya. Selain itu, penawaran Real-time digunakan dalam industri periklanan mobile yang tinggi dan meningkat karena nilai untuk on-the-go web browsing. Pada tahun 2012, Nexage, penyedia penawaran real time dalam iklan mobile, melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 37% setiap bulannya. Adfonic, platform penerbitan iklan mobile lainnya, melaporkan peningkatan 22 miliar permintaan iklan pada tahun yang sama.
Perangkat mobile dan internet juga mempengaruhi cara konsumen berinteraksi dengan media dan memiliki banyak implikasi lebih lanjut untuk rating TV, periklanan, mobile commerce dan banyak lagi. Konsumsi media ponsel seperti mobile streaming audio atau video mobile meningkat - di Amerika Serikat, lebih dari 100 juta pengguna diproyeksikan untuk mengakses konten video online melalui perangkat mobile. Pendapatan video seluler terdiri dari unduhan bayar per tayang, iklan, dan langganan. Mulai tahun 2013, penetrasi pengguna ponsel di seluruh dunia mencapai 73,4%. Pada tahun 2017, angka menunjukkan bahwa lebih dari 90% pengguna Internet akan mengakses konten online melalui telepon mereka.

2.2. Strategi
Ada dua strategi dasar untuk melibatkan media sosial sebagai alat pemasaran:
2.2.1. Pendekatan pasif
Media sosial bisa menjadi sumber informasi pasar yang berguna dan cara untuk mendengarkan perspektif pelanggan. Blog, komunitas konten, dan forum adalah platform tempat individu membagikan ulasan dan rekomendasi merek, produk, dan layanan mereka. Bisnis dapat memanfaatkan dan menganalisis suara dan umpan balik pelanggan yang dihasilkan di media sosial untuk tujuan pemasaran; dalam pengertian ini media sosial merupakan sumber yang relatif murah dari intelijen pasar yang dapat digunakan oleh pemasar dan manajer untuk melacak dan menanggapi masalah konsumen diidentifikasi dan mendeteksi peluang pasar. Misalnya, internet meledak dengan video dan gambar iPhone 6 "bend test" yang menunjukkan bahwa ponsel yang didambakan bisa ditekuk dengan tekanan tangan. Kontroversi "bend gate" membuat kebingungan di antara pelanggan yang telah menunggu berbulan-bulan untuk peluncuran rendition terbaru dari iPhone. Namun, Apple segera mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa masalahnya sangat jarang terjadi dan bahwa perusahaan telah mengambil beberapa langkah untuk membuat kasus perangkat mobile menjadi lebih kuat dan kuat. Tidak seperti metode riset pasar tradisional seperti survei, kelompok fokus, dan data mining yang memakan waktu dan mahal, dan yang mengambil minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk menganalisis, pemasar dapat menggunakan media sosial untuk mendapatkan 'live' atau " real time " informasi tentang Perilaku konsumen dan sudut pandang pada merek atau produk perusahaan. Ini bisa berguna di pasar yang sangat dinamis, kompetitif, cepat dan global di tahun 2010an.

2.2.2. Pendekatan aktif
Sosial media dapat digunakan tidak hanya sebagai hubungan masyarakat dan pemasaran langsung alat tetapi juga sebagai saluran komunikasi yang menargetkan penonton yang sangat spesifik dengan influencer media sosial dan kepribadian media sosial dan alat efektif melibatkan pelanggan. Teknologi yang mendahului media sosial, seperti siaran TV dan surat kabar juga dapat memberi target khalayak pengiklan yang cukup, mengingat iklan yang ditempatkan selama siaran olahraga atau di bagian olahraga sebuah surat kabar kemungkinan akan dibaca oleh penggemar olahraga. Namun, situs media sosial dapat menargetkan ceruk pasar lebih tepat. Menggunakan alat digital seperti Google Adsense, pengiklan dapat menargetkan iklan mereka untuk demografi yang sangat spesifik, seperti orang-orang yang tertarik pada kewirausahaan sosial, aktivisme politik yang terkait dengan partai politik tertentu, atau video game. Google Adsense ini dilakukan dengan mencari kata kunci dalam posting pengguna dan komentar secara online di media sosial. Akan sulit bagi sebuah stasiun TV atau surat kabar berbasis kertas untuk menyediakan iklan yang ditargetkan ini (meski bukan tidak mungkin, seperti yang dapat dilihat dengan bagian "edisi khusus" pada masalah niche, yang dapat menggunakan koran untuk menjual iklan yang ditargetkan).
Facebook dan LinkedIn memimpin platform media sosial dimana pengguna dapat melampaui target iklan mereka. Hypertargeting tidak hanya menggunakan informasi profil publik tetapi juga informasi pengguna yang disembunyikan dari orang lain. Ada beberapa contoh perusahaan yang memulai beberapa bentuk dialog online dengan publik untuk mendorong hubungan dengan pelanggan. Menurut Constantinides, Lorenzo dan Gómez Borja (2008) "Eksekutif bisnis seperti Jonathan Swartz, Presiden dan CEO Sun Microsystems, CEO Steve Jobs Apple Computers, dan Wakil Presiden McDonalds Bob Langert secara teratur di blog CEO mereka, mendorong pelanggan untuk berinteraksi dan Bebas mengekspresikan perasaan, gagasan, saran, atau ucapan mereka tentang posting mereka, perusahaan atau produknya". Menggunakan influencer pelanggan (misalnya blogger populer) bisa menjadi metode yang sangat efisien dan hemat biaya untuk meluncurkan produk atau layanan baru. Narendra Modi perdana menteri saat ini di India hanya menempati posisi kedua setelah Presiden Barack Obama di sejumlah penggemar di halaman Facebook resminya di 21,8 juta dan terus bertambah. Modi menggunakan platform media sosial untuk menghindari saluran media tradisional untuk menjangkau populasi muda dan perkotaan di India yang diperkirakan 200 juta.

2.3. Keterlibatan

Dalam konteks web sosial, keterlibatan berarti bahwa pelanggan dan stakeholder, seperti kelompok advokasi konsumen dan kelompok yang mengkritik perusahaan (misalnya, kelompok lobi atau organisasi advokasi) adalah peserta aktif daripada pemirsa pasif. Sosial media digunakan dalam konteks bisnis atau politik memungkinkan semua konsumen/warga negara untuk mengekspresikan dan berbagi pendapat tentang produk perusahaan, jasa atau praktik bisnis, atau aksi pemerintah. Setiap pelanggan yang berpartisipasi atau bukan pelanggan (atau warga negara) yang berpartisipasi secara online melalui media sosial menjadi bagian dari departemen pemasaran (atau tantangan terhadap upaya pemasaran), karena pelanggan lain membaca komentar atau ulasan positif atau negatif mereka. Mendapatkan konsumen dan konsumen potensial (atau warga negara) untuk terlibat secara online sangat penting bagi pemasaran media sosial yang sukses. Dengan munculnya pemasaran media sosial, telah menjadi semakin penting untuk mendapatkan minat pelanggan dalam produk dan layanan, yang akhirnya dapat diterjemahkan ke dalam perilaku pembelian (atau suara atau menyumbangkan perilaku dalam konteks politik). Konsep pemasaran online baru tentang keterlibatan dan loyalitas telah muncul yang bertujuan untuk membangun partisipasi pelanggan dan reputasi merek.
Keterlibatan di media sosial untuk tujuan strategi media sosial terbagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah proaktif, posting rutin konten online baru ( foto digital, video digital, teks) dan percakapan, serta berbagi konten dan informasi dari orang lain melalui weblinks. Bagian kedua adalah percakapan reaktif dengan pengguna media sosial yang merespons orang-orang yang menjangkau profil media sosial melalui komentar atau pesan Media tradisional seperti acara berita TV terbatas pada interaksi satu arah dengan pelanggan atau 'dorong dan katakan' di mana hanya spesifik Informasi diberikan kepada pelanggan dengan sedikit atau terbatasnya mekanisme untuk mendapatkan umpan balik pelanggan. Media tradisional seperti koran surat kabar, tentu saja, memberi pembaca pilihan untuk mengirim surat ke editor, tapi ini adalah proses yang relatif lamban, karena dewan editorial harus meninjau ulang surat tersebut dan memutuskan apakah itu pantas untuk dipublikasikan. Di sisi lain, media sosial bersifat partisipatif dan terbuka, karena para peserta dapat langsung berbagi pandangan mereka mengenai merek, produk, dan layanan. Media tradisional memberikan kontrol pesan kepada pemasar, sedangkan media sosial menggeser keseimbangannya ke konsumen (atau warga negara).

2.4. Kampanye

2.4.1. Pemilihan presiden AS 2008
Kampanye presiden AS tahun 2008 memiliki kehadiran besar di situs jejaring sosial. Barack Obama, seorang kandidat Demokrat yang hampir tidak dikenal, memanfaatkan 15 situs media sosial yang berbeda untuk membentuk hubungan dengan jutaan warga Amerika yang memanfaatkan jaringan tersebut. Halaman profil jejaring sosialnya terus diperbarui dan berinteraksi dengan pengikut. Pada akhir kampanyenya, Obama memiliki 5 juta pendukung jaringan media sosial (2,5 juta di Facebook dan 115.000 di Twitter). Penggunaan situs jejaring sosial dalam kampanye pemasaran nya memberikan akses kampanye Barack Obama untuk e-mail alamat, seperti yang diposting di jaringan sosial halaman profil. Hal ini memungkinkan Partai Demokrat untuk meluncurkan kampanye e-mail yang meminta suara dan sumbangan kampanye.

2.4.2. Bisnis Lokal
Usaha kecil juga menggunakan situs jejaring sosial sebagai teknik promosi. Bisnis dapat mengikuti penggunaan situs jejaring sosial individu di area lokal dan mengiklankan tawaran dan penawaran khusus. Ini bisa eksklusif dan dalam bentuk seperti "dapatkan minuman gratis dengan salinan tweet ini". Jenis pesan ini mendorong penduduk lokal lainnya untuk mengikuti bisnis di situs untuk mendapatkan kesepakatan promosi. Dalam prosesnya, bisnis semakin terlihat dan mempromosikan dirinya (brand visibility).
Usaha kecil juga menggunakan situs jejaring sosial untuk mengembangkan riset pasar mereka sendiri pada produk dan layanan baru. Dengan mendorong pelanggan mereka untuk memberi umpan balik mengenai gagasan produk baru, bisnis dapat memperoleh wawasan berharga mengenai apakah suatu produk dapat diterima oleh target pasar mereka cukup untuk mendapatkan produksi penuh, atau tidak. Selain itu, pelanggan akan merasa perusahaan telah melibatkan mereka dalam proses co-creation Proses di mana bisnis menggunakan umpan balik pelanggan untuk membuat atau memodifikasi produk atau layanan yang memenuhi sasaran kebutuhan pasar. Umpan balik seperti ini hadir dalam berbagai bentuk, seperti survei, kontes, jajak pendapat, dan lainnya.
Situs jejaring sosial seperti LinkedIn, juga memberi kesempatan bagi usaha kecil untuk mencari kandidat untuk mengisi posisi staf.  Tentu saja, meninjau situs, seperti Yelp, juga membantu usaha kecil untuk membangun reputasi mereka melampaui hanya visibilitas merek. Tinjauan pelanggan positif membantu mempengaruhi prospek baru untuk membeli barang dan jasa lebih banyak daripada iklan perusahaan.
Seiring dunia media sosial terus berkembang, demikian juga kebutuhan untuk menjangkau pelanggan di jejaring sosial. 70% penduduk AS memiliki beberapa bentuk profil media sosial, dan pada tahun 2018 jumlah tersebut diproyeksikan menjadi 2,8 Miliar. Usaha kecil bisa mendapatkan keuntungan dari pemasaran media sosial, karena sedikit biaya yang tidak dapat diawali yang dapat menurunkan biaya pemasaran, memberikan kepribadian pada merek mereka, meningkatkan pengenalan merek, dan tingkat konversi yang lebih tinggi. Melibatkan pelanggan di abad ke-21 sekarang hanya dengan sekali klik.

2.5. Tujuan dan taktik

Salah satu tujuan utama dari menggunakan media sosial dalam pemasaran adalah sebagai alat komunikasi yang membuat perusahaan dapat diakses oleh mereka yang tertarik pada produk mereka dan membuat mereka terlihat oleh mereka yang tidak memiliki pengetahuan tentang produk mereka. Perusahaan-perusahaan ini menggunakan media sosial untuk menciptakan buzz, dan belajar dari dan menargetkan pelanggan. Inilah satu-satunya bentuk pemasaran yang bisa membuat jari konsumen pada setiap tahap perjalanan pengambilan keputusan konsumen. Pemasaran melalui media sosial juga memiliki manfaat lain. Dari 10 faktor teratas yang berkorelasi dengan pencarian organik Google yang kuat, tujuhnya bergantung pada media sosial. Ini berarti bahwa jika merek kurang atau tidak aktif di media sosial, iklan tersebut cenderung tidak muncul di penelusuran Google. Sementara platform seperti Twitter, Facebook, dan Google + memiliki jumlah yang lebih besar dari pengguna bulanan, platform mobile media yang berbagi visual yang berbasis, namun mengumpulkan tingkat interaksi yang lebih tinggi dibandingkan dan telah terdaftar pertumbuhan tercepat dan telah mengubah cara di mana konsumen terlibat. Dengan konten merek Instagram memiliki tingkat interaksi 1,46% dengan rata-rata 130 juta pengguna per bulan dibandingkan dengan Twitter yang memiliki tingkat interaksi 0,03% dengan rata-rata 210 juta pengguna bulanan. Tidak seperti media tradisional yang seringkali mahal bagi banyak perusahaan, strategi media sosial tidak memerlukan penganggaran besar.
Untuk tujuan ini, perusahaan menggunakan platform seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk menjangkau audiens yang lebih luas daripada melalui penggunaan iklan cetak/ TV / radio tradisional saja di sebagian kecil dari biaya, karena sebagian besar situs jejaring sosial bisa digunakan dengan biaya sedikit atau tanpa biaya (namun beberapa situs web membebankan biaya untuk layanan premium). Ini telah mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, karena sebagian besar interaksi konsumen sekarang dilakukan melalui platform online dengan visibilitas yang jauh lebih tinggi. Pelanggan sekarang dapat memposting ulasan produk dan layanan, menilai layanan pelanggan, dan mengajukan pertanyaan atau masalah suara langsung ke perusahaan melalui platform media sosial. Dengan demikian pemasaran media sosial juga digunakan oleh pelaku bisnis untuk membangun hubungan kepercayaan dengan konsumen. Untuk tujuan ini, perusahaan juga dapat menyewa tenaga untuk secara khusus menangani ini interaksi media sosial, yang biasanya melaporkan dengan judul manajer Komunitas online. Penanganan interaksi ini dengan cara yang memuaskan dapat menyebabkan peningkatan kepercayaan konsumen. Untuk kedua tujuan ini dan untuk memperbaiki persepsi publik tentang sebuah perusahaan, 3 langkah diambil untuk mengatasi masalah konsumen, mengidentifikasi tingkat obrolan sosial, melibatkan influencer untuk membantu, dan mengembangkan respons yang proporsional.

2.5.1. Twitter

Twitter memungkinkan perusahaan untuk mempromosikan produk mereka dalam pesan singkat yang dikenal sebagai tweets dibatasi 140 karakter yang muncul di timeline depan follower. Tweet dapat berisi teks, Hashtag, foto, video, animasi GIF, Emoji, atau link ke website produk dan profil media sosial lainnya, dan lainnya. Twitter juga digunakan oleh perusahaan untuk menyediakan layanan pelanggan. Beberapa perusahaan membuat dukungan tersedia 24/7 dan segera menjawab, sehingga meningkatkan loyalitas dan penghargaan merek.

2.5.2. Facebook

Halaman Facebook jauh lebih rinci daripada akun Twitter. Mereka memungkinkan produk untuk menyediakan video, foto, dan deskripsi lebih lama, dan testimonial sebagai pengikut lainnya dapat mengomentari halaman produk untuk dilihat orang lain. Facebook bisa menghubungkan kembali ke halaman Twitter produk sekaligus mengirimkan pengingat acara. Hingga Mei 2015, 93% pelaku bisnis menggunakan Facebook untuk mempromosikan merek mereka. Sebuah studi dari 2011 menyebutkan 84% "keterlibatan" atau klik kepada Orang-orang yang menyukai tautan kembali ke iklan Facebook. Pada 2014, Facebook telah membatasi konten yang diterbitkan dari bisnis dan merek halaman. Penyesuaian algoritma Facebook telah mengurangi audien untuk halaman bisnis yang tidak membayar (yang memiliki setidaknya 500.000 "Likes") dari 16% di tahun 2012 turun menjadi 2% pada bulan Februari 2014.

2.5.3. Google+

Google+, selain memberikan halaman dan beberapa fitur dari Facebook, juga mampu mengintegrasikan dengan Google search engine. Produk Google lainnya juga terintegrasi, seperti Google Adwords dan Google Maps. Dengan perkembangan Google Personalized Search dan layanan pencarian berbasis lokasi lainnya, Google+ memungkinkan untuk metode iklan yang ditargetkan, layanan navigasi, dan bentuk-bentuk pemasaran berbasis lokasi dan promosi. Google+ juga dapat bermanfaat bagi kampanye pemasaran digital lainnya, serta pemasaran media sosial. Google+ kepenulisan dikenal memiliki manfaat yang signifikan pada website mesin pencari optimasi, sebelum hubungan itu dihapus oleh Google. Google+ adalah salah satu jaringan media sosial yang paling cepat berkembang dan dapat dimanfaatkan hampir semua bisnis.

2.5.4. LinkedIn

LinkedIn, situs jejaring yang berhubungan dengan bisnis profesional, memungkinkan perusahaan untuk membuat profil profesional untuk diri sendiri maupun bisnis mereka untuk jaringan dan bertemu orang lain. Melalui penggunaan widget, anggota dapat mempromosikan berbagai aktivitas jejaring sosial mereka, seperti arus Twitter atau entri blog dari halaman produk mereka, ke halaman profil LinkedIn mereka. LinkedIn memberi para anggotanya kesempatan untuk menghasilkan prospek penjualan dan mitra bisnis. Anggota dapat menggunakan "Laman Perusahaan" yang serupa dengan halaman Facebook untuk menciptakan area yang memungkinkan pemilik usaha mempromosikan produk atau layanan mereka dan dapat berinteraksi dengan pelanggan mereka. Karena penyebaran spam mail yang dikirim ke pencari kerja, perusahaan terkemuka lebih suka menggunakan LinkedIn untuk rekrutmen karyawan daripada menggunakan berbagai portal pekerjaan. Selain itu, perusahaan telah menyuarakan preferensi untuk jumlah informasi yang dapat dikumpulkan dari profil LinkedIn, versus email terbatas.

2.5.5. WhatsApp

WhatsApp didirikan oleh Jan Koum dan Brian Acton. WhatsApp bergabung Facebook pada tahun 2014, tetapi terus beroperasi sebagai aplikasi terpisah dengan fokus pada membangun layanan pesan yang bekerja cepat dan andal di mana saja di dunia. WhatsApp mulai sebagai alternatif untuk SMS. Whatsapp sekarang mendukung pengiriman dan penerimaan berbagai media termasuk teks, foto, video, dokumen, dan lokasi, serta panggilan suara. Pesan dan panggilan Whatsapp diamankan dengan enkripsi end-to-end, artinya tidak ada pihak ketiga termasuk WhatsApp yang bisa membaca atau mendengarkannya. Whatsapp memiliki basis pelanggan 1 miliar orang di lebih dari 180 negara. Ini digunakan untuk mengirim pesan promosi yang dipersonalisasi kepada pelanggan individual. Ini memiliki banyak kelebihan dibanding SMS yang mencakup kemampuan untuk melacak bagaimana Message Broadcast Melakukan pilihan blue tick di Whatsapp. Hal ini memungkinkan pengiriman pesan ke pelanggan Do Not Disturb (DND). Whatsapp juga digunakan untuk mengirim serangkaian pesan massal kepada pelanggan yang ditargetkan menggunakan opsi siaran. Perusahaan mulai menggunakan ini untuk sebagian besar karena ini adalah pilihan promosi yang efektif biaya dan dengan cepat menyebarkan pesan. Namun, WhatsApp tidak mengizinkan perusahaan menempatkan iklan di aplikasi mereka.

2.5.6. Yelp

Yelp terdiri dari indeks online komprehensif profil bisnis. Bisnis yang dicari oleh lokasi, mirip dengan Yellow Pages. Website ini beroperasi di tujuh negara berbeda, termasuk Amerika Serikat dan Kanada. Pemegang akun bisnis diperbolehkan membuat, berbagi, dan mengedit profil bisnis. Mereka mungkin memposting informasi seperti lokasi bisnis, informasi kontak, gambar, dan informasi layanan. Situs web lebih lanjut memungkinkan individu untuk menulis, memposting ulasan tentang bisnis, dan menilai mereka dalam skala lima poin. Fitur olah pesan dan fitur obrolan tersedia untuk anggota umum situs web, yang berfungsi untuk memandu pemikiran dan opini.

2.5.7. Foursquare

Foursquare adalah situs jejaring sosial berbasis lokasi, di mana pengguna dapat memeriksa ke lokasi melalui aplikasi Swarm pada smartphone mereka. Foursquare memungkinkan perusahaan membuat halaman atau membuat klaim baru tempat yang ada.


2.5.8. Instagram
Pada bulan Mei 2014, Instagram memiliki lebih dari 200 juta pengguna. Tingkat keterlibatan pengguna Instagram 15 kali lebih tinggi daripada Facebook dan 25 kali lebih tinggi dari pada Twitter. Menurut Scott Galloway, pendiri L2 dan seorang profesor pemasaran di New York University Stern School of Business, studi terbaru memperkirakan bahwa 93% dari merek prestise memiliki kehadiran yang aktif di Instagram dan memasukkannya dalam bauran pemasaran mereka. Ketika menyangkut merek dan bisnis, tujuan Instagram adalah membantu perusahaan menjangkau khalayak masing-masing melalui citra menawan di lingkungan visual yang kaya. Selain itu, Instagram menyediakan platform tempat pengguna dan perusahaan dapat berkomunikasi secara publik dan langsung, menjadikan dirinya sebagai platform ideal bagi perusahaan untuk terhubung dengan pelanggan potensial dan saat ini.
Banyak merek sekarang menggunakan aplikasi mobile ini untuk meningkatkan strategi pemasaran mereka. Instagram dapat digunakan untuk mendapatkan momentum yang dibutuhkan untuk menarik perhatian segmen pasar yang memiliki ketertarikan terhadap penawaran atau layanan produk. Karena Instagram didukung oleh sistem Apple dan android, maka bisa dengan mudah diakses oleh pengguna smartphone. Apalagi bisa diakses oleh internet juga. Dengan demikian, pemasar melihatnya sebagai platform potensial untuk memperluas brand exposure mereka ke masyarakat, terutama kelompok sasaran yang lebih muda. Di atas ini, pemasar tidak hanya menggunakan media sosial untuk iklan Internet tradisional, namun juga mendorong pengguna untuk menciptakan perhatian terhadap merek tertentu. Hal ini umumnya menciptakan kesempatan untuk ekspos merek yang lebih besar. Selanjutnya, pemasar juga menggunakan platform untuk mendorong belanja sosial dan menginspirasi orang untuk mengumpulkan dan berbagi foto produk favorit mereka. Banyak nama-nama besar telah melambung di Instagram: Starbucks, MTV, Nike, Marc Jacobs, dan Red Bull adalah beberapa contoh dari perusahaan multinasional yang mengadopsi aplikasi foto seluler awal.
Instagram telah membuktikan dirinya sebagai platform yang hebat bagi pemasar untuk menjangkau pelanggan dan prospek mereka melalui berbagi gambar dan pesan singkat. Menurut sebuah studi oleh Simply Measured, 71% merek terbesar di dunia sekarang menggunakan Instagram sebagai saluran pemasaran. Bagi perusahaan, Instagram dapat digunakan sebagai alat untuk terhubung dan berkomunikasi dengan pelanggan potensial dan saat ini. Perusahaan dapat menyajikan gambaran merek mereka yang lebih pribadi, dan dengan demikian perusahaan tersebut menyampaikan gambaran yang lebih baik dan benar tentang dirinya sendiri.

2.5.9. Youtube
YouTube adalah jalan lain yang populer; Iklan dilakukan dengan cara yang sesuai dengan target audiens. Jenis bahasa yang digunakan dalam iklan dan gagasan yang digunakan untuk mempromosikan produk mencerminkan gaya dan selera penonton. Selain itu, iklan pada platform ini biasanya disinkronkan dengan konten video yang diminta, inilah keuntungan lain yang mendatangkan YouTube bagi pengiklan. Iklan tertentu disajikan dengan video tertentu karena kontennya relevan. Kesempatan promosi seperti mensponsori video juga dimungkinkan di YouTube, "misalnya, pengguna yang mencari video YouTube di pelatihan anjing dapat disajikan dengan video yang disponsori dari sebuah perusahaan mainan anjing dalam hasil bersama dengan video lainnya." YouTube juga memungkinkan penerbit untuk mendapatkan uang melalui Program Mitra YouTube. Perusahaan dapat membayar YouTube untuk "saluran" khusus yang mempromosikan produk atau jasa perusahaan.

2.5.10. Social bookmarking sites
Website seperti Lezat , Digg , Slashdot , Diigo , Stumbleupon , dan Reddit populer bookmark sosial situs yang digunakan dalam promosi media sosial. Masing-masing situs yang didedikasikan untuk koleksi, kurasi, dan organisasi link ke website lain yang pengguna anggap berkualitas baik. Proses ini "crowdsourced ", yang memungkinkan anggota jaringan media sosial amatir untuk memilah dan memprioritaskan tautan oleh relevansi dan kategori umum. Karena basis pengguna yang besar dari situs ini, setiap link dari salah satu dari mereka yang lain, situs web yang lebih kecil mungkin dalam kerumunan kilat, gelombang tiba-tiba menarik di situs target. Selain promosi user-generated, situs ini juga menawarkan iklan dalam komunitas pengguna individu dan kategori. Karena iklan dapat ditempatkan di komunitas yang ditunjuk dengan target audiens yang sangat spesifik dan demografis, mereka memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk generasi lalu lintas dari iklan yang dipilih hanya melalui kue dan sejarah browser. Selain itu, beberapa dari situs ini juga menerapkan langkah-langkah untuk membuat iklan yang lebih relevan untuk pengguna dengan memungkinkan pengguna untuk memilih mana yang akan ditampilkan pada halaman mereka sering. Kemampuan untuk mengarahkan volume besar lalu lintas web dan target tertentu, khalayak yang relevan membuat social bookmarking situs aset berharga untuk media pemasar sosial.

2.5.11. Blog
Platform seperti LinkedIn menciptakan lingkungan bagi perusahaan dan klien untuk terhubung secara online. Perusahaan yang mengakui kebutuhan akan informasi, orisinalitas / dan blog aksesibilitas mempekerjakan untuk membuat produk mereka populer dan unik / dan akhirnya menjangkau konsumen yang mengetahui rahasia media sosial. Studi dari 2009 menunjukkan bahwa konsumen melihat liputan di media atau dari blogger sebagai lebih netral dan kredibel daripada iklan cetak, yang tidak dianggap sebagai bebas atau merdeka. Blog memungkinkan produk atau perusahaan untuk memberikan deskripsi yang lebih panjang dari produk atau jasa, dapat mencakup testimonial dan dapat link ke dan dari jaringan sosial dan blog halaman lain. Blog dapat diperbarui sering dan teknik promosi untuk menjaga pelanggan, dan juga untuk memperoleh pengikut dan pelanggan yang kemudian dapat diarahkan ke halaman jaringan sosial. Komunitas online dapat memungkinkan sebuah bisnis untuk mencapai klien dari bisnis lain menggunakan platform. Untuk memungkinkan perusahaan untuk mengukur posisi mereka di dunia usaha, situs memungkinkan karyawan untuk menempatkan evaluasi perusahaan mereka. Beberapa bisnis memilih keluar dari mengintegrasikan platform media sosial ke dalam rejimen pemasaran tradisional mereka. Ada juga standar perusahaan khusus yang berlaku saat berinteraksi secara online. Untuk menjaga keuntungan dalam hubungan bisnis-konsumen, bisnis harus menyadari empat aset utama bahwa konsumen mempertahankan: informasi, keterlibatan, masyarakat, dan kontrol.

2.5.12. Tumblr
Blogging situs Tumblr pertama kali diluncurkan produk iklan pada tanggal 29 Mei 2012. Daripada mengandalkan iklan banner sederhana, Tumblr membutuhkan pengiklan untuk membuat blog Tumblr sehingga isi dari blog dapat ditampilkan di situs. Dalam satu tahun, empat format iklan bawaan diciptakan di web dan mobile, dan memiliki lebih dari 100 merek iklan di Tumblr dengan 500 kumulatif posting disponsori .
format iklan

2.6. Teknik Pemasaran
Sosial media marketing melibatkan penggunaan jaringan sosial, consumer’s online brand-related activities (COBRA) dan electronic word of mouth (eWOM) berhasil beriklan secara online. Jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter menyediakan pengiklan dengan informasi tentang suka dan tidak suka dari konsumen mereka. Teknik ini sangat penting, karena menyediakan bisnis dengan "target audience". Dengan jaringan sosial, informasi yang relevan dengan orang-orang seperti pengguna tersedia untuk bisnis; yang kemudian beriklan sesuai. Kegiatan seperti meng-upload gambar Anda "baru Converse sepatu ke Facebook" adalah contoh dari COBRA. Rekomendasi elektronik dan penilaian adalah cara yang nyaman untuk telah produk dipromosikan melalui "konsumen-to-consumer interaksi Contoh. EWOM akan menjadi review hotel online, perusahaan Hotel dapat memiliki dua hasil yang mungkin berdasarkan pada layanan mereka Sebuah pelayanan yang baik hasilnya akan di review positif yang mendapatkan hotel iklan gratis melalui media sosial . Namun, layanan yang buruk akan menghasilkan review konsumen negatif yang berpotensi dapat merugikan reputasi perusahaan.
Situs jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, MySpace dll semua telah mempengaruhi buzz pemasaran WOM. Pada tahun 1999, Misner mengatakan bahwa kata-dari mulut ke mulut pemasaran adalah, "paling efektif, namun paling sedikit dipahami strategi pemasaran di dunia" (Trusov, Bucklin, & Pauwels, 2009, hal. 3). Melalui pengaruh pemimpin opini, meningkat secara online "buzz" pemasaran "word-of-mouth" yang produk, layanan atau perusahaan mengalami ini disebabkan kenaikan penggunaan media sosial dan smartphone. Bisnis dan pemasar telah memperhatikan bahwa, "perilaku orang dipengaruhi oleh banyak kelompok-kelompok kecil" (Kotler, Burton, Dekan, Brown, & Armstrong, 2013, p. 189). Kelompok-kelompok kecil berputar di sekitar akun jejaring sosial yang dijalankan oleh orang-orang berpengaruh (opinion leader atau "pemimpin pemikiran") yang memiliki pengikut kelompok. Tipe kelompok (pengikut) disebut: kelompok referensi (orang-orang yang mengenal satu sama lain baik tatap muka atau memiliki pengaruh tidak langsung pada sikap orang atau perilaku); kelompok keanggotaan (seseorang memiliki pengaruh langsung pada sikap atau perilaku seseorang); dan kelompok aspiratif (kelompok yang ingin seorang individu milik).
Pemasar menargetkan orang-orang berpengaruh di media sosial yang diakui sebagai pemimpin opini dan pembentuk opini untuk mengirim pesan ke khalayak target mereka dan memperkuat dampak dari pesan mereka. Sebuah media sosial dengan pemimpin pendapat dapat memiliki dampak yang lebih besar (melalui penerusan dari pos atau "keinginan" dari pos) dari posting media sosial oleh user biasa. Pemasar telah datang ke pemahaman bahwa "konsumen lebih rentan untuk percaya pada orang lain" yang mereka percaya (Sepp, Liljander, & Gummerus, 2011). OL dan OF juga dapat mengirim pesan mereka sendiri tentang produk dan layanan yang mereka pilih (Isi, Hughes, & De Francesco, 2013, hlm. 216). Alasan pemimpin pendapat atau pembentuk memiliki sebuah dasar berikut yang kuat adalah karena pendapat mereka dihargai atau terpercaya (Clement, Proppe, & Rott, 2007). Mereka dapat meninjau produk dan jasa untuk berikut mereka, yang bisa positif atau negatif terhadap merek. OL dan OF adalah orang-orang yang memiliki status sosial dan karena kepribadian mereka, keyakinan, nilai-nilai dll memiliki potensi untuk mempengaruhi orang lain (Kotler, Burton, Dekan, Brown, & Armstrong, 2013, p. 189). Mereka biasanya memiliki sejumlah besar pengikut atau dikenal sebagai referensi mereka, keanggotaan atau kelompok aspiratif (Kotler, Burton, Dekan, Brown, & Armstrong, 2013, p. 189. Dengan memiliki OL atau OF dukungan Merek produk dengan posting foto, video atau rekomendasi tertulis di blog, berikut ini dapat dipengaruhi dan karena mereka mempercayai OL/OF kesempatan tinggi dari merek menjual lebih banyak produk atau menciptakan basis berikut. Memiliki OL/OF membantu penyebaran kata bicara mulut antara referensi kelompok dan / atau keanggotaan kelompok misalnya keluarga, teman, pekerjaan-teman dll (Kotler, Burton, Dekan, Brown, & Armstrong, 2013, p. 189). Model komunikasi yang disesuaikan menunjukkan penggunaan menggunakan pemimpin opini dan pembentuk opini. Pengirim/ sumber memberikan pesan ke banyak, banyak OL/OF ini yang menyampaikan pesan pada bersama dengan pendapat pribadi mereka, penerima (pengikut / kelompok) membentuk pendapat mereka sendiri dan mengirim pesan pribadi mereka untuk kelompok mereka (teman-teman, keluarga dll ) (Dahlen, Lange, & Smith, 2010, hlm. 39).
Platform media sosial adalah saluran lain atau situs bahwa bisnis dan merek harus berusaha untuk mempengaruhi isi. Berbeda dengan pemasaran pra-internet, seperti iklan TV dan iklan surat kabar, di mana pemasar menguasai semua aspek dari iklan, dengan media sosial, pengguna bebas untuk mengirim komentar tepat di bawah iklan online atau posting secara online oleh perusahaan tentang produknya. Perusahaan meningkat menggunakan strategi media sosial mereka sebagai bagian dari upaya pemasaran tradisional mereka menggunakan majalah, koran, iklan radio, iklan televisi. Karena dalam tahun 2010-an, konsumen media yang sering menggunakan beberapa platform pada saat yang sama (misalnya, berselancar di Internet pada tablet saat menonton acara TV streaming), konten pemasaran harus konsisten di semua platform, baik media tradisional atau baru. Heath (2006) menulis tentang sejauh mana usaha perhatian harus memberikan ke situs media sosial mereka. Ini adalah tentang menemukan keseimbangan antara sering postingan tetapi tidak lebih posting. Ada banyak lebih banyak perhatian harus dibayar terhadap situs media sosial karena masyarakat membutuhkan update untuk mendapatkan pengakuan merek. Oleh karena itu, konten lebih banyak yang perlu dan ini sering dapat menjadi konten yang tidak direncanakan.
Konten direncanakan dimulai dengan kreatif / tim pemasaran menghasilkan ide-ide mereka, setelah mereka telah menyelesaikan ide-ide mereka mereka mengirim mereka untuk persetujuan. Ada dua cara umum untuk melakukannya. Yang pertama adalah di mana masing-masing sektor menyetujui rencana satu demi satu, editor, merek, diikuti oleh tim hukum (Brito, 2013). Sektor mungkin berbeda tergantung pada ukuran dan filosofi bisnis. Yang kedua adalah di mana masing-masing sektor diberikan 24 jam (atau waktu yang ditetapkan tersebut) untuk menandatangani atau menyetujui. Jika tidak ada tindakan yang diberikan dalam jangka waktu 24 jam rencana semula dilaksanakan. konten direncanakan sering terlihat untuk pelanggan dan un-asli atau tidak memiliki kegembiraan tetapi juga merupakan pilihan yang lebih aman untuk menghindari reaksi yang tidak perlu dari masyarakat. Kedua rute untuk konten yang direncanakan adalah mengkonsumsi seperti di atas waktu; cara pertama yang disetujui memakan waktu 72 jam untuk disetujui. Meskipun rute kedua dapat secara signifikan lebih pendek itu juga memegang risiko lebih khusus di departemen hukum.
Konten yang tidak direncanakan adalah 'di saat ini' ide, "spontan, reaksi taktis." (Cramer, 2014, p. 6). Konten bisa tren dan tidak memiliki waktu untuk mengambil rute konten yang direncanakan. Isi direncanakan diposting secara sporadis dan tidak kalender / tanggal / waktu diatur (Deshpande, 2014). Masalah dengan konten yang tidak direncanakan berputar di sekitar masalah hukum dan apakah pesan yang dikirim mewakili bisnis / merek sesuai. Jika sebuah perusahaan mengirimkan sebuah Tweet atau Facebook pesan terlalu buru-buru, perusahaan mungkin tidak sengaja menggunakan bahasa tidak sensitif atau pesan yang bisa mengasingkan beberapa konsumen. Misalnya, selebriti chef Paula Deen dikritik setelah dia membuat posting media sosial komentar tentang HIV-AIDS dan Afrika Selatan ; pesannya itu dianggap ofensif oleh banyak pengamat. Perbedaan utama antara direncanakan dan tidak direncanakan adalah waktu untuk menyetujui konten. Konten yang tidak direncanakan masih harus disetujui oleh manajer pemasaran, tetapi dalam cara yang jauh lebih cepat misalnya 1-2 jam atau kurang. Sektor mungkin kehilangan kesalahan karena sedang bergegas. Bila menggunakan konten yang tidak direncanakan Brito (2013) mengatakan, "bersiaplah untuk menjadi reaktif dan menanggapi masalah ketika mereka muncul." Brito (2013) menulis tentang memiliki, "krisis eskalasi rencana", karena, "Ini akan terjadi". Rencana ini melibatkan mogok masalah menjadi topik dan mengklasifikasikan masalah ke dalam kelompok. Warna coding potensi risiko "mengidentifikasi dan potensi risiko bendera" juga membantu untuk mengatur masalah. Masalahnya kemudian dapat ditangani oleh tim yang benar dan terlarut lebih efektif daripada orang di tangan mencoba untuk memecahkan situasi.

2.7. Implikasi pada iklan tradisional
2.7.1. Meminimalkan pengguna
Teknik periklanan tradisional termasuk cetak dan televisi iklan. The Internet telah mengambil alih televisi sebagai pasar iklan terbesar. Situs web sering termasuk banner atau iklan pop-up. Situs jejaring sosial tidak selalu memiliki iklan. Sebagai gantinya, produk memiliki seluruh halaman dan dapat berinteraksi dengan pengguna. Iklan televisi sering berakhir dengan juru bicara meminta pemirsa untuk memeriksa situs web produk untuk informasi lebih lanjut. Sementara sebentar populer, iklan cetak termasuk kode QR pada mereka. Kode QR ini dapat dipindai oleh ponsel dan komputer , mengirim pemirsa untuk situs produk. Iklan mulai bergerak pemirsa dari outlet tradisional untuk yang elektronik.
Sementara media tradisional, seperti surat kabar dan iklan televisi, sebagian besar dibayangi oleh munculnya pemasaran media sosial, masih ada tempat untuk pemasaran tradisional. Misalnya, dengan koran, pembaca selama bertahun-tahun telah menunjukkan penurunan. Namun, pembaca dengan koran masih setia untuk mencetak-satunya media. 51% dari pembaca surat kabar hanya membaca koran dalam bentuk cetak, membuat iklan baik ditempatkan berharga.

2.7.2. Kebocoran
Kebocoran Internet dan jejaring sosial adalah salah satu masalah yang dihadapi iklan tradisional. Video dan cetak iklan sering bocor ke dunia melalui internet lebih awal dari mereka dijadwalkan untuk premier. Situs jejaring sosial memungkinkan itu dan dilihat oleh banyak pengguna lebih cepat. Perbedaan waktu juga merupakan masalah yang dihadapi pengiklan tradisional. Ketika acara sosial terjadi dan disiarkan di televisi, sering ada waktu tunda antara mencuatnya di pantai timur dan pantai barat dari Amerika Serikat. Situs jejaring sosial telah menjadi hub komentar dan interaksi mengenai acara tersebut. Hal ini memungkinkan individu menonton acara di pantai barat (waktu-tertunda) untuk mengetahui hasilnya sebelum mengudara.  Grammy Awards 2011 menyorot masalah ini. Pemirsa di pantai barat belajar yang memenangkan penghargaan yang berbeda berdasarkan komentar yang dibuat di situs jejaring sosial oleh individu menonton langsung di pantai timur. Sejak pemirsa tahu siapa yang sudah menang, banyak tune out  dan rating menjadi lebih rendah. Semua iklan dan promosi yang dimasukkan ke dalam acara itu hilang karena pemirsa tidak memiliki alasan untuk menonton.

2.7.3. Kecelakaan
Sosial media marketing menyediakan organisasi dengan cara untuk berhubungan dengan pelanggan mereka. Namun, organisasi harus melindungi informasi mereka serta mencermati komentar dan kekhawatiran di media sosial yang mereka gunakan. Sebuah jajak pendapat Flash dilakukan pada 1225 IT eksekutif dari 33 negara mengungkapkan bahwa kecelakaan media sosial menyebabkan organisasi gabungan $ 4,3 juta dalam kerusakan pada 2010. Tiga insiden media sosial sebuah organisasi yang dihadapi selama tahun sebelumnya termasuk karyawan berbagi terlalu banyak informasi di forum-forum publik, kehilangan atau paparan informasi rahasia, dan peningkatan paparan litigasi.

2.7.4. Etika
Kode etik yang berafiliasi dengan pemasaran tradisional juga dapat diterapkan untuk media sosial. Namun, dengan media sosial menjadi begitu pribadi dan internasional, ada daftar lain dari komplikasi dan tantangan yang datang bersama dengan menjadi etis secara online. Dengan penemuan media sosial, pemasar tidak lagi harus fokus hanya pada demografi dasar dan psikografis diberikan dari televisi dan majalah, tapi sekarang mereka dapat melihat apa yang konsumen ingin mendengar dari pengiklan, bagaimana mereka terlibat secara online, dan apa kebutuhan mereka dan keinginan yang. Konsep umum yang etis sementara menandai di situs jaringan sosial adalah untuk jujur ​​dengan niat kampanye, menghindari iklan palsu, menyadari kondisi privasi pengguna (yang berarti tidak menggunakan informasi pribadi konsumen untuk keuntungan), menghormati martabat orang dalam komunitas online bersama, dan mengklaim bertanggung jawab atas kesalahan atau kecelakaan yang hasil kampanye pemasaran Anda. Kebanyakan pemasar jaringan sosial menggunakan situs-situs seperti Facebook dan MySpace untuk mencoba untuk mengarahkan lalu lintas ke situs web lain. Sementara itu etis untuk menggunakan situs jaringan sosial untuk menyebarkan pesan ke orang-orang yang benar-benar tertarik, banyak orang permainan sistem dengan auto-teman menambahkan program dan pesan spam dan buletin. situs jaringan sosial menjadi bijaksana untuk praktek-praktek ini, bagaimanapun, dan secara efektif menyiangi dan melarang pelaku.
Selain itu, platform media sosial telah menjadi sangat sadar pengguna mereka dan mengumpulkan informasi tentang pemirsa mereka untuk terhubung dengan mereka dalam berbagai cara. situs jejaring sosial Facebook Inc diam-diam bekerja pada sebuah sistem periklanan baru yang akan membiarkan pemasar menargetkan pengguna dengan iklan berdasarkan sejumlah besar orang informasi mengungkapkan di situs tentang diri mereka sendiri. Ini mungkin sebuah fitur yang tidak etis atau etika untuk beberapa individu. Beberapa orang mungkin bereaksi negatif karena mereka percaya itu adalah pelanggaran privasi. Di sisi lain, beberapa individu dapat menikmati fitur ini karena jaringan sosial mereka mengakui kepentingan mereka dan mengirimkannya iklan tertentu yang berkaitan dengan kepentingan mereka. Konsumen seperti untuk jaringan dengan orang-orang yang memiliki kepentingan dan keinginan yang mirip dengan mereka sendiri. Individu yang setuju untuk memiliki media sosial publik profil mereka, harus menyadari bahwa pengiklan memiliki kemampuan untuk mengambil informasi yang menarik minat mereka untuk dapat mengirim mereka informasi dan iklan untuk meningkatkan penjualan mereka. Manajer berinvestasi di media sosial untuk membina hubungan dan berinteraksi dengan pelanggan. Ini adalah cara yang etis bagi manajer untuk mengirim pesan tentang iklan dan produk kepada konsumen mereka mereka.
Sejak media sosial marketing pertama kali datang untuk menjadi, strategi dan pasar telah semakin pintar dan lebih berhati-hati dengan cara mereka pergi tentang mengumpulkan informasi dan mendistribusikan iklan. Dengan hadirnya mengumpulkan data perusahaan, tidak ada lagi kebutuhan untuk menargetkan audiens yang spesifik. Hal ini dapat dilihat sebagai wilayah abu-abu besar etis. Bagi banyak pengguna, ini adalah pelanggaran privasi, tetapi tidak ada undang-undang yang mencegah perusahaan-perusahaan ini menggunakan informasi yang disediakan di situs Web mereka. Perusahaan seperti Equifax, Inc, TransUnion Corp, dan LexisNexis Grup berkembang pada mengumpulkan dan berbagi informasi pribadi dari pengguna media sosial. Pada tahun 2012, Facebook membeli informasi dari 70 juta rumah tangga dari sebuah perusahaan pihak ketiga yang disebut Datalogix. Facebook kemudian mengungkapkan bahwa mereka membeli informasi dalam rangka menciptakan layanan iklan yang lebih efisien.
Facebook memiliki diperkirakan 144.270.000 pandangan pada tahun 2016, sekitar 12,9 juta per bulan. Meskipun volume tinggi lalu lintas ini, sangat sedikit yang telah dilakukan untuk melindungi jutaan pengguna yang log on ke Facebook dan platform media sosial lainnya setiap bulan. Presiden Barack Obama mencoba untuk bekerja dengan Federal Trade Commission (FTC) untuk mencoba untuk mengatur data mining. Ia mengusulkan RUU Privasi Rights, yang akan melindungi pengguna rata-rata dari memiliki informasi pribadi mereka download dan berbagi dengan perusahaan pihak ketiga. hukum yang diusulkan akan memberikan kontrol konsumen lebih besar atas apa yang perusahaan informasi dapat mengumpulkan. Presiden Obama tidak dapat melewati sebagian besar hukum-hukum ini melalui kongres, dan itu adalah tidak yakin apa presiden Trump akan melakukan berkaitan dengan etika pemasaran media sosial.

2.8. Metrik
2.8.1. Laporan situs web
Ini melibatkan pelacakan volume kunjungan, lead, dan pelanggan ke situs web dari saluran sosial individu. Google Analytics adalah alat gratis yang menunjukkan perilaku dan informasi lainnya, seperti demografi dan jenis perangkat yang digunakan, pengunjung situs dari jaringan sosial. Ini dan menawarkan komersial lainnya dapat membantu pemasar dalam memilih yang paling efektif jaringan sosial dan kegiatan pemasaran media sosial.

2.8.2. Return on investment data
Tujuan akhir dari setiap usaha pemasaran adalah untuk menghasilkan penjualan. Meskipun media sosial adalah alat pemasaran yang berguna, seringkali sulit untuk mengukur sampai sejauh mana itu memberikan kontribusi untuk keuntungan. ROI dapat diukur dengan membandingkan pemasaran nilai analitik untuk menghubungi database atau CRM dan terhubung upaya pemasaran langsung ke aktivitas penjualan.

2.8.3. Customer response rates
Beberapa pelanggan yang beralih ke media sosial untuk menyampaikan penghargaan atau frustrasi mereka dengan merek, produk atau jasa. Oleh karena itu, pemasar dapat mengukur frekuensi yang pelanggan membahas merek mereka dan menilai seberapa efektif strategi SMM mereka. Dalam studi terbaru, 72% dari orang yang disurvei menyatakan bahwa mereka mengharapkan menanggapi keluhan mereka di Twitter dalam waktu satu jam.
Jangkauan dan virality
Media sosial populer seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, dan jaringan sosial lainnya dapat memberikan pemasar dengan sejumlah keras seberapa besar penonton mereka tetap audiens yang besar mungkin tidak selalu diterjemahkan ke dalam volume penjualan yang besar. Oleh karena itu, SMM yang efektif tidak dapat diukur dengan khalayak yang besar melainkan oleh aktivitas penonton yang kuat seperti saham sosial, re-tweet dan lainnya.





BAB III
STRATEGI PEMASARAN DI SOSIAL MEDIA


Sosial media marketing bukanlah media pemasaran yang mudah, sebagian besar orang yang melakukan sosial media marketing menyerah dalam hitungan bulan, karena tidak ada hasil positif yang mereka dapatkan ke bisnisnya, karena terjebak di jalur yang salah ketika memanfaatkan sosial media.
Agar upaya yang dilakukan tidak sia-sia, berikut beberapa tahapan dalam menerapkan strategi pemasaran di media social.

3.1. Tentukan SATU sosial media utama
Idealnya semakin banyak muncul di hadapan orang lain, akan semakin cepat dikenal, tetapi ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan yaitu waktu, biaya, tenaga kerja dan ilmu.
Sosial media marketing itu tidak sederhana, bukan cuma sekedar posting tweet yang lucu atau upload gambar meme, dan yang terpenting, tidak diotomatiskan dari sosial media A ke B.  Intinya, sebagai pemain baru tidak akan bisa langsung aktif di banyak sosial media sekaligus, ini justru akan berdampak buruk, karena itu, pilih sosial media berdasarkan:
  • Ukuran: lebih besar lebih baik, tapi belum tentu menjamin
  • Audiens: dimana mayoritas orang-orang yang ditargetkan
  • Konten: tempat yang efektif untuk video, gambar/foto, teks tidak sama

Facebook menempati posisi tertinggi sebagai sosial media dengan jumlah pengguna terbanyak, disusul oleh Twitter. Penjelasannya dapat dilihat pada grafik penggunaan social media di Indonesia dari We Are Social dapat dilihat pada gambar 3.1:


Gambar 3.1 : Top active social media platform di Indonesia
Description: Social media terpopuler

Lebih lanjut, grafik berikut adalah grafik penggunaan social media di Indonesia berdasarkan rentang umur (2013) sesuai gambar 3.2.

Gambar 3.2: Pengguna social media berdasarkan usia
Description: Demografi social media Indonesia
Dari 2 grafik sebelumnya, terlihat bahwa Facebook merupakan sosial media yang paling superior dibandingkan beberapa saingan yang lain, tetapi yang superior belum tentu menjamin cocok dengan keperluan pemasaran perusahaan. Ukuran dan umur memang 2 faktor utama dalam menentukan social media untuk keperluan pemasaran, dalam hal ini, Facebook dan Twitter lebih unggul, untuk semakin memastikan pilihan, mari dilihat karakteristik dari masing-masing sosial media:
3.1.1. Gunakan Facebook
Facebook adalah target pemasaran yang tidak terlalu rumit, hampir semua orang ada di Facebook ada dalam berbagai minat dan usia, kemungkinan besar target pasar juga ada di Facebook, tetapi karena volume yang sangat besar, Facebook punya filter yang ketat. Secara organik, hanya kurang dari 1% dari orang yang mengikuti Page akan berinteraksi, karena itu, mungkin akan sangat mengandalkan iklan.
Selain itu, jenis konten di Facebook lebih beragam. Ada banyak pilihan mulai dari sekedar teks, gambar, video, dan link. Jika memanfaatkan Facebook, ada baiknya tidak fokus hanya di salah satu jenis, berikutnya frekuensi konten di Facebook rendah, tapi kualitasnya harus tinggi.
3.1.2. Gunakan Twitter
Twitter adalah target pasar untuk usia muda, seperti grafik di atas, Twitter lebih populer di golongan usia 18-35 tahun, lebih dari itu, sangat jarang yang menggunakan Twitter.
Di satu sisi, pengguna Twitter Indonesia lebih tertarik dengan konten-konten singkat dan bersifat santai, di sisi lain banyak pula pengguna Twitter yang lebih suka dengan link ke website, Jadi dilihat kembali apa yang dipasarkan dan seperti apa kontennya.
Kalau apa yang dipromosikan bisa dikonsumsi dalam 140 huruf atau bisa menarik orang lain untuk mengunjungi website, gunakan Twitter.  Karena tidak ada filter, menjangkau follower di Twitter lebih mudah dibandingkan Facebook. Maka dari itu, frekuensi konten di Twitter sebaiknya lebih tinggi daripada Facebook.
3.1.3. Gunakan Instagram
Gunakan Instagram jika apa yang akan pasarkan bisa disajikan dalam foto yang indah, jika tidak bisa menyediakan foto yang indah atau kalau sesuatu yang anda pasarkan tidak mampu dijadikan foto, jangan gunakan Instagram. Golongan usia di Instagram juga saat ini lebih rendah, berdasarkan grafik di atas, pengguna Instagram di Indonesia yang berusia lebih dari 45 tahun hampir tidak ada.
Instagram mudah untuk dikelola bersama Facebook atau Twitter, ini karena konten di Instagram sebagian besar hanya berupa gambar. Gambar yang anda upload di Instagram bisa digunakan kembali untuk konten di Facebook atau Twitter.  Selain itu, tingkat interaksi oleh follower di Instagram jauh lebih tinggi.
3.1.4. Gunakan Google+
Gunakan G+ jika punya konten di website dan ingin mendapatkan peringkat tinggi di Google. Yang unik dari Google+, ketika follower menggunakan Google Search maka hasil pencarian dari orang-orang yang mereka follow akan mendapatkan peringkat lebih tinggi.
Jadi meskipun Google+ tidak ramai, tapi masih layak untuk dipakai, dalam beberapa industri, ada komunitas di Google+ yang jauh lebih aktif daripada Facebook.
3.1.5. Gunakan LinkedIn
Gunakan LinkedIn jika jenis bisnis adalah B2B (Business to Business), bukan B2C (Business to Consumer), dengan kata lain, gunakan LinkedIn kalau target pasar adalah bisnis, bukan perorangan. Ini karena LinkedIn dipenuhi oleh para profesional dan pemilik bisnis.
3.2. Tetapkan kepribadian yang digunakan
Jika mengikuti beberapa akun brand di sosial media, akan tahu bahwa kepribadian dari akun-akun tersebut berbeda.
Gambar 3.3: Contoh posting yang lebih santai
Description: Kepribadian Line

Gambar 3.4: Contoh posting yang serius.
Description: Kepribadian Garuda

Tidak ada yang salah, keduanya bagus, tapi ada 2 hal yang harus diperhatikan mana yang mencerminkan bisnis dan mana yang tepat untuk audiens. 
Terutama karena di Indonesia punya bahasa baku dan bahasa pergaulan, pastikan memilih yang tepat, dan gunakan secara konsisten.  Jika target pasar berusia dewasa, akan aneh kalau menggunakan bahasa yang terlalu santai.
Kata-kata yang digunakan di social media akan mencerminkan bisnis, tidak ada yang suka berteman dengan orang yang bicaranya kaku seperti robot.
Ini beberapa kepribadian yang harus anda tentukan di awal:
Description: Kepribadian brand di social media

Untuk memilih kepribadian mana yang sebaiknya digunakan, bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Kalau brand adalah manusia, seperti apa kepribadiannya?
  2. Seperti apa karakter dan gaya bicara dari audiens ?
  3. Seperti apa hubungan yang ingin dibangun dengan mereka?
  4. Apa tujuan konten, kepribadian apa yang tepat untuk konten tersebut?
  5. Kesan apa yang ingin diperoleh dari orang lain?

3.3. Strategi konten untuk sosial media
Tanpa memiliki konten yang menarik, semua hal yang dilakukan di social media akan percuma. Kesuksesan dalam social media marketing ditentukan oleh 3 hal:
  1. Kualitas konten
  2. Pemilihan waktu posting
  3. Frekuensi posting
Meskipun kualitasnya tinggi, tapi kalau salah dalam memilih waktu maka hasilnya akan kurang maksimal, demikian pula untuk frekuensi/jumlah.
Konten social media terdiri dari: teks, link, gambar, dan video, dan tidak semua jenis konten tersebut akan mendapatkan jumlah interaksi yang sama. Konten jenis tertentu akan mendapatkan lebih banyak like/share/retweet.

3.3.1. Jenis posting di sosial media
Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan oleh Twitter, inilah jenis tweet yang mendapatkan retweet terbanyak:

Gambar 3.5: Jenis tweet terbanyak.
Description: Retweet terbanyak
Persentase di atas merupakan angka penambahan dibandingkan dengan tweet yang biasa. Jadi tweet dengan hashtag mendapatkan +16% daripada tweet biasa, foto mendapatkan 35%, video 28% dan seterusnya.
Di Facebook sedikit berbeda, inilah jenis post yang mendapatkan hasil terbaik di Facebook:

Gambar 3.6: Jenis post yang mendapatkan hasil terbaik
Description: Facebook organic reach
Data di atas merupakan hasil analisa dari Locowise, link mendapatkan jumlah jangkauan terbesar, hingga 18% untuk Page yang memiliki like di atas 10 ribu, disusul teks dan foto dengan jangkauan antara 7-11%
Karena itu, jika ingin menjangkau banyak orang di Facebook usahakan menggunakan link.
3.3.2. Tema konten
Dari grafik-grafik di atas, terlihat bahwa link adalah jenis konten terbaik untuk social media marketing, disusul oleh foto dan teks.  Berdasarkan artikel dari HubSpot ini, berikut adalah tipe konten yang paling banyak mendapatkan share ke social media:
  1. List-post: artikel berupa daftar [22.14%]
  2. Why-post: artikel penjelasan ‘mengapa’ [22.32%]
  3. Videos: [18.94%]
  4. How-to: artikel panduan [18.42%]
  5. What-post: artikel penjelasan ‘apa’ [17.88%]
Jadi kesimpulannya, posting yang mendapatkan jangkauan terbesar di sosial media adalah yang berupa link. Link yang terpopuler adalah yang berisi artikel berupa penjelasan mengapa “why”.
Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh OKDork dan BuzzSumo terhadap 100 juta artikel, ternyata yang mendapatkan share terbanyak adalah yang mampu membangkitkan perasaan.

Gambar 3.7: Perasaan yang paling banyak mendapatkan share:
Description: Popular-Emotions
Perasaan yang paling tinggi yaitu:
  1. Awe (kagum)
  2. Laughter (lucu, tertawa)
  3. Amusement (hiburan)
  4. Joy (bahagia)
  5. Anger (marah)
  6. Empathy (empati)
Jenis post terbaik adalah link menuju artikel daftar (list post) yang disertakan foto dan mampu membangkitkan perasaan kagum.  Idealnya seperti itu, tetapi pada prakteknya, harus dikombinasikan sendiri. Karena tidak semua industri, target pasar, dan demografi memiliki ketertarikan yang sama.

3.3.3. Frekuensi dan waktu posting
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, frekuensi optimal untuk Facebook, Twitter, dan social media lainnya berbeda-beda. Ada yang lebih bagus kalau banyak, ada juga yang sebaiknya tidak terlalu banyak.  Berikut adalah frekuensi optimal untuk masing-masing social media:
  1. Facebook: maksimal 2x sehari dan 5-10x seminggu
  2. Twitter: 5x sehari atau lebih
  3. LinkedIn: 1x per hari dan 20x per bulan
  4. Google+: maksimal 3x sehari
  5. Pinterest: 5x sehari atau lebih
  6. Instagram: 1-2x sehari atau lebih
Itu untuk frekuensi, jika menulis pada jam sibuk, maka konten akan dengan cepat tertutup oleh orang lain, yang akhirnya tidak terlihat. Sedangkan pada jam kosong hanya sedikit orang yang aktif.  Jawabannya berbeda-beda, tergantung dari siapa target market.
Berikut adalah waktu yang terbaik untuk membuat tweet agar mendapatkan jumlah klik terbanyak, berdasarkan buffer, belum ada penelitian spesifik untuk Indonesia, tapi minimal ini bisa kita gunakan sebagai acuan.
Gambar 3.8: Jumlah tweet terbanyak berdasarkan zone waktu
Description: Waktu yang optimal untuk tweet

Gambar 3.9: Follower terbanyak Facebook berdasarkan waktu

Description: Waktu terbaik untuk post Facebook
Dari gambar 2.9, ternyata follower paling banyak online di jam 9 malam, karena itu waktu terbaik untuk membuat post sekitar 0-2 jam sebelumnya.  Angka ini berbeda-beda tergantung demografinya, karena itu, sebaiknya dicek sendiri waktu optimal posting.
3.3.4. Buat jadwal rutin untuk social media
Social media marketing bukan pekerjaan sekali jalan, tetapi berkelanjutan. Seberapa pun bagusnya konten, kalau hanya dilakukan sekali-sekali tidak akan pernah berhasil, para follower akan lupa.  Ada pekerjaan lain yang HARUS dilakukan, ini beberapa di antaranya:
  1. Berinteraksi dengan follower dan influencer
  2. Perencanaan konten
  3. Analisa statistik dan goal
  4. Perencanaan dan eksperimen
Untuk mempermudah prosesnya, harus mengikuti tugas harian, mingguan, dan bulanan:
3.3.4.1. Tugas harian
  1. Membalas mention, pesan, dan komentar yang masuk
  2. Melakukan monitor kata kunci
  3. Menerbitkan/menjadwalkan konten baru
  4. Mencari bahan untuk konten baru
  5. Mencari orang yang punya banyak follower (influencer)
  6. Berinteraksi dengan influencer
  7. Berinteraksi dengan follower
  8. Membuat gambar untuk konten
  9. Membuat konten untuk komunitas
3.3.4.2. Tugas mingguan
  1. Analisa konten dalam seminggu terakhir
  2. Analisa peningkatan dan penurunan yang terjadi
  3. Analisa terhadap goal dan sasaran yang sudah ditentukan
  4. Analisa hashtag
  5. Mengadakan event (webinar, Twitter chat, dll.)
  6. Mencari komunitas baru
  7. Optimasi website untuk social media
3.3.4.3. Tugas bulanan
  1. Memeriksa goal yang sudah dibuat
  2. Membuat goal baru
  3. Merencanakan eksperimen baru untuk sebulan depan
  4. Update foto profil, deskripsi, bio
  5. Melakukan penyesuaian terhadap frekuensi dan jadwal posting





















BAB IV
KESALAHAN STRATEGI SOSIAL MEDIA MARKETING

Jika melihat brand-brand besar yang memiliki akun di social media, mereka punya banyak like dan retweet setiap kali menerbitkan post baru. Selain itu, banyak orang yang mengaku berhasil memanfaatkan Facebook, Twitter, BBM, dan lainnya untuk berjualan, tetapi banyak juga yang sudah membuat akun/page, profilnya sudah lengkap, sudah punya banyak konten yang menarik, tapi follower masih sedikit, atau sudah punya follower banyak tetapi pembeli tidak bertambah, ada beberapa hal keliru yang sering dilakukan.
4.1. Berharap penjualan langsung dari social media
Tujuan orang membuka aplikasi Facebook, Twitter, atau Instagram di smartphone biasanya bukan untuk membeli, tetapi hanya sekedar melihat foto dari teman dan keluarga.  Berikut hasil penelitian mengenai alasan orang menggunakan social media:

Gambar 4.1: Alasan orang menggunakan social media
Description: Pengaruh social media
Berdasarkan data diatas, 94% menggunakan social media untuk tujuan keluarga dan teman. Entah itu melihat foto, chatting, atau membaca status. Bahkan 62% merasa social media tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli.
Jadi jika aktif di sosial media sebagai brand, jangan berharap akun-akun yang di-update 10x sehari bisa langsung meningkatkan penjualan. Sebagian besar orang menggunakan social media bukan untuk langsung membeli. Meskipun ada juga sebagian kecil yang seketika langsung membeli, istilahnya ‘impulse buyer’, tetapi hanya sebagian kecil, sangat kecil.
Oleh karena itu, tujuan kita aktif di social media bukan untuk menjual, melainkan untuk membangun brand.  Memang Facebook dan kawan-kawan tidak aktif dalam menghasilkan penjualan, tapi social media bisa membuat mereka mengenal dan merasa erat, inilah yang dalam jangka panjang akan berdampak positif.
4.2. Selalu berbicara tentang diri sendiri
Sebetulnya kesalahan kedua ini bukan hanya sering terjadi di social media marketing, di seluruh strategi marketing juga seperti ini, lebih detailnya seperti data berikut ini:

Gambar 3.2: 10 Alasan Penggunaan Sosial Media
Description: top 10 penggunaan social media
Ini terjemahan dari infografis yang dibuat oleh GlobalWebIndex,  dari 10 penggunaan terpopuler, tidak ada yang mencari produk terbaru yang dijual oleh perusahaan, tidak peduli dengan produk. Mereka mampir ke social media untuk mencari kabar tentang teman atau keluarga, atau mencari konten yang menarik. Karena itu, jika setiap hari hanya membuat post tentang produk terbaru, daftar harga produk, dan sejenisnya, tidak akan ada yang tertarik.
Kita sudah tahu apa yang dicari oleh orang-orang di social media, sediakanlah apa yang mereka cari, salah satunya, konten yang menarik.  Karena tidak ada orang yang ingin tahu tentang bisnis kita, harus membuat konten yang menarik bagi mereka, dengan begitu, barulah akun akan layak untuk di-follow.
4.3. Menganggap konten adalah raja
“Konten adalah raja”, ungkapan ini sering kita temui di bidang-bidang marketing lain. Karena memang benar, tanpa konten yang berkualitas mustahil bisa mendapatkan hasil yang bagus.
Di social media berbeda, kualitas konten masih penting, sangat penting, tetapi ada yang lebih penting, yaitu konteks dari konten tersebut.  Konteks adalah sesuatu yang melatar belakangi sebuah kejadian, ide, pernyataan, atau gagasan sehingga semuanya terhubung dan bisa dipahami dengan jelas.
Di kesalahan nomor 2 tadi sudah disebutkan bahwa salah satu penggunaan social media adalah untuk mendapatkan konten yang menarik, tetapi bukan sekedar menarik.  Buatlah buyer persona, adalah profil atau gambaran dari orang-orang yang akan tertarik dan mampu untuk membeli dari anda.  Misalnya kalau anda memasarkan produk suplemen fitnes, maka persona-nya adalah orang-orang yang rutin ke gym untuk melatih otot, bukan orang lain.  Setelah itu cari tahu konten apa yang membuat mereka tertarik, jangan membuat konten yang terlalu umum, apalagi konten yang tidak menarik bagi buyer persona.

4.4. Menggunakan social media dengan cara yang salah
Social media adalah media social dimana orang-orang bersosialisasi, artinya, dalam sosial media marketing juga harus bersosialisasi dengan orang lain, bukan cuma posting sendiri ke akun sendiri.  Inilah kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orang yang baru terjun ke social media marketing, cuma membuat post, tanpa bersosialisasi.
Jika belum punya traffic dari luar, belum punya follower, dan yang anda lakukan setiap hari hanya membuat konten baru tanpa bersosialisasi keluar, seperti berteriak-teriak di ruangan kosong, tidak akan didengar oleh orang lain, seberapa menariknya pun konten anda.
Sebagian besar orang melakukan social media marketing dengan tujuan ingin mendapatkan traffic, yang ujungnya menjadi pembeli.  Untuk mendapatkan traffic harus bersosialisasi ke luar dan ke dalam.
Bersosialisasi ke luar artinya mencari tempat yang banyak orangnya di social media, seperti Facebook Groups misalnya, ini yang dilakukan:
  • Membuat post yang menarik
  • Menjawab pertanyaan-pertanyaan orang lain
  • Berdiskusi yang bermanfaat
  • Mengundang mereka ke tempat anda
Dengan demikian, akan mulai mendapatkan traffic dan follower, sedangkan bersosialisasi ke dalam artinya berkomunikasi dengan orang-orang yang menulis komentar dan mention untuk akun kita.
4.5. Menggunakan cara licik untuk mendapatkan follower dan like
Ada orang-orang yang menjual follower di Twitter dan like di Facebook dengan harga yang sangat murah, seperti contoh dibawah.
Gambar 3.3: Contoh penjual follower dan like
Description: Jual follower Twitter
Sebenarnya ini bukan penipuan, mereka betul-betul akan memberikan ratusan, bahkan ribuan follower dan like di Twitter dan Facebook dengan harga Rp 50ribu.  Facebook punya algoritma yang menganalisa tingkat interaksi antara sebuah page dengan orang-orang yang me-like halaman itu. Jika membeli follower, orang-orang yang kita beli itu sama sekali tidak tertarik, mereka tidak akan berinteraksi sama sekali.
Janganlah membeli like dan follower, carilah follower dengan cara yang sah, yaitu dengan membuat konten yang menarik.

4.6. Menggunakan prinsip 4P, bukan 4E
Marketing mix adalah sebuah metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi, dimana “posisi” bisnis apabila ditinjau dari keempat hal tersebut, dengan mengetahui posisinya, maka bisa merencanakan strategi pemasaran yang tepat.  Ada anggapan bahwa ketika melakukan pemasaran di social media (dan media lain) mereka harus berbicara tentang 4P:
  • Product: berbicara tentang keunggulan produknya
  • Price: memberitahu harga produk, memberikan diskon
  • Place: memberitahu lokasi toko
  • Promotion: mengajak mereka untuk membeli
Jika melakukan hal ini di social media, tidak akan ada yang peduli, semua follower akan pergi.  4P itu hanya dilakukan di belakang layar, bukan untuk dikomunikasikan secara langsung kepada orang lain. 
Sebaliknya yang perlu dilakukan adalah 4E, yaitu dengan melalui cara-cara sebagai berikut:
  1. Engage: ajak mereka berinteraksi
  2. Educate: buat konten yang informatif, mendidik, bermanfaat
  3. Excite: buat konten yang membuat mereka antusias agar mereka kembali lagi kepada anda
  4. Evangelize: buat mereka supaya merekomendasikan produk anda kepada orang lain
4.7. Social Media sebagai satu-satunya media pemasaran
Dalam pemasaran online, mengenal 4 jenis media, yaitu:
  1. Owned media: milik sepenuhnya, misalnya website, email list, blog.
  2. Paid media: iklan berbayar
  3. Earned media: kustomer loyal yang merekomendasikan bisnis anda
  4. Rented media: social media (Facebook, Twitter, dll.)
Kita hanya menumpang di social media, menyewa tempat (rent), orang-orang yang mengikuti di sana bukan milik sendiri, itu miliknya Mark Zuckerberg, pendiri Facebook.  Kita harus sadar bahwa paid dan rented media itu hanya sarana untuk mengembangkan owned dan earned media, media yang 100% milik anda, social media hanya kita manfaatkan untuk membangun brand.
Jangan sampai pelanggan menganggap bahwa social media lah ‘rumah’ kita. Buatlah website sendiri (owned media), dan bawa pelanggan ke sana.
















BAB V
STRATEGI MENDAPATKAN FOLLOWER DAN LIKE


Saat ini adalah masa dimana semakin banyak jumlah follower, semakin bangga seseorang atau perusahaan. Memiliki banyak follower di social media bisa memberikan 3 manfaat besar:
  1. Otoritas – dipercaya sebagai orang yang ahli
  2. Pengaruh – ide yang ditanamkan menyebar luas
  3. Penjualan – jelas, banyak orang = banyak pembeli
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan follower di Twitter.

5.1.  Buat konten yang bermanfaat
Apapun teknik yang digunakan, jika kontennya tidak bermanfaat maka tidak akan bisa berhasil.
5.2.   Buat konten yang bisa di download
Buat konten dalam bentuk file, ebook, presentasi, dokumen, audio, video yang bisa di-download oleh orang lain secara gratis dan bermanfaat bagi mereka.
5.3.   Berikan opini terhadap berita/tren yang sedang hangat
Salah satu alasan utama seseorang menggunakan social media adalah karena mereka ingin mendapatkan kabar-kabar terbaru dengan lebih cepat.  Jangan hanya menulis informasi, tuangkan pendapat, terutama pendapat yang bisa membantu orang lain dalam berpikir atau bertindak.

5.4.   Retweet konten yang menarik dan relevan
Ada 2 manfaat dari retweet:
·         Memberikan konten yang bagus kepada follower
·         Mendapatkan reaksi positif dari pemilik tweet
5.5.   Gunakan lebih dari sekedar tulisan
Dilihat dari datanya, post di social media yang berupa teks mendapatkan jumlah interaksi paling kecil dibandingkan jenis lain, lengkapi foto, video, link, hashtag, semuanya lebih bagus.
5.6.   Jadwalkan posting pada jam-jam optimal
Setiap social media memiliki jam optimal yang berbeda-beda, sesuaikan dengan jadwalnya.
5.7.   Follow orang yang akan tertarik dengan post kita
Mem-follow orang lain merupakan cara tercepat untuk mendapatkan follower, alasannya, karena setiap kali di-follow kita akan mendapatkan notifikasi seperi ini:
Gambar 5.1: Contoh notifikasi follower
Description: Notifikasi follow
Bahkan, dikutip dari Quicksprout, persentase follow-back di Twitter mencapai 20%:
Gambar 5.2.: Persentase follow-back di Twitter
Description: Persentase follow back
5.8.   Pahami jenis-jenis post di social media
Ada 2 jenis orang yang aktif di social media:
·   Informers: orang yang senang berbagi informasi
·   Meformers: orang yang senang berbagi informasi, tentang dirinya sendiri
Tipe Informer lebih banyak mendapatkan follower daripada tipe kedua, padahal secara keseluruhan hanya ada 20% informer dan 80% meformer, artinya sebagian besar orang lebih suka curhat.

Ini jenis-jenis post di social media beserta contohnya:
·         Sharing informasi: “Ini bacaan bagus tentang kasus korupsi pemerintah [link]”
·         Promosi: “Ini artikel yang saya buat tentang HP Android [link]”
·         Opini/komplain: “Lagunya si [artis] yang baru ini bagus ya”
·         Pernyataan: “Lebih enak tinggal di Bali daripada Jakarta”
·         Lagi apa: “Huff, capeknya abis pulang kerja”
·         Pertanyaan ke follower: “Nanti sore enaknya share apa ya tweeps?”
Kategorikan konten yang dibuat ke social media, pastikan apakah murni tentang diri sendiri atau orang lain juga bakal merasa bermanfaat.

5.9.   Buatlah profil yang menarik
Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam membuat profil:
-          Lengkapi semua profil, tidak ada orang yang akan mem-follow akun dengan foto profil kosongan.
-          Jangan menjadi pribadi yang membosankan, buat deskripsi yang menarik.
5.10. Gunakan kata kunci yang relevan di profil
Kondisi sekarang, banyak orang yang mencari orang lain lewat social media, jadi, sertakan kata kunci yang relevan di profil.

5.11. Minta retweet/like/share
Dengan meminta para follower untuk melakukan retweet/like/share, maka akan lebih banyak yang melakukan dibandingkan kalau tidak sama sekali, perbedaannya sekitar 4x lipat!

Gambar 4.3: Data follower yang melakukan retweet
Description: Minta retweet
5.12. Letakkan link ke akun social media di tempat yang terlihat
Jika ingin mendapatkan follower, letakkan link menuju akun kita di semua tempat yang terlihat oleh orang lain.
5.13. Minta teman-teman sendiri untuk share/like/retweet
Teman adalah modal agar memiliki banyak follower, mintalah bantu share.melalui teman-teman tersebut.
5.14. Sebisa mungkin hindari logo sebagai foto profil
Banyak orang sering tertipu melihat akun-akun dengan logo perusahaan yang punya ratusan ribu follower. Padahal mereka punya banyak follower justru karena mereka sudah terkenal, di social media kita lebih suka mem-follow manusia dengan kepribadian daripada bisnis yang kerjaannya promosi. Maka rata-rata akun dengan foto manusia punya lebih banyak follower.
5.15. Mention orang yang punya banyak follower
Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan follower secara instan adalah dengan mention orang terkenal, sekali kena retweet, favorite, reply, follower bakal langsung bertambah.
Yang sebaiknya di mention adalah:
1.      Link bacaan yang kira-kira menarik bagi mereka
2.      Bertanya tentang pendapat mereka
3.      Kisah tentang mereka yang baru anda ketahui
4.      Pendapat anda tentang post mereka (bukan cuma respon)
5.      Konten dari website mereka + pendapat anda
5.16. Bicara 2 arah dengan para follower
Jangan hanya mem-post 1 arah meskipun bermanfaat, dengan menjalin hubungan dengan follower sendiri, mereka akan lebih interaktif dengan kita.
5.17. Buat blog sendiri
Rata-rata blogger punya lebih banyak follower, alasannya:
1.      Mereka punya konten yang lebih bagus untuk dishare dari blognya
2.      Blog lebih mudah untuk mendapatkan pengunjung daripada akun social media
3.      Social media dan blog bisa saling membantu

5.18. Post kata-kata mutiara dan motivasi
Tipe konten seperti ini yang biasanya paling mendapatkan banyak share, kata mutiara yang bagus biasanya yang bisa memotivasi orang lain, atau yang isinya relevan dengan permasalahan hidup mereka.
5.19. Monitor percakapan yang sesuai keyword
Misalnya kita punya akun Twitter yang berisi tips diet, wuatu hari di Twitter, ada 2 orang yang sedang berbincang tentang cara menurunkan berat badan, kemudian kita merekomendasikan akun sendiri, kemungkinan besar mereka akan datang menjadi follower, karena kita datang di saat yang tepat.
5.20. Sesi kultwit, tapi hati-hati
Kepanjangannya ‘kuliah twit’, maksudnya dalam suatu sesi itu si pemilik akun akan membahas suatu topik dalam beberapa tweet yang isinya berhubungan. Pastikan isinya tidak terlalu panjang, biasanya 10 tweet. Kalau jauh melebihi itu, anda justru akan dianggap pengganggu.
Ajak follower berpartisipasi, bisa dengan mengajak mereka berpendapat tentang tweet kita, atau dengan mengajak mereka memberikan tips/ilmu/cerita sesuai topiknya.

5.21. Jangan terlalu banyak promosi, dalam bentuk apapun
Sebagian besar orang menggunakan social media untuk mengetahui kabar dari keluarga dan teman-teman mereka. Atau mengikuti tren yang hangat, bukan untuk melihat anda promosi.
5.22. Berikan solusi atas permasalahan orang lain
Jika kita berhasil memberikan solusi atas permasalahan orang lain, dalam seketika mereka akan jadi loyal kepada kita, dibandingkan post yang berisi motivasi atau hiburan, mungkin jumlah share-nya lebih sedikit. Tapi manfaatnya di balik layar jauh lebih besar.
5.23. Share konten milik orang lain
Dengan membagikan konten milik orang lain yang ditemukan, maka secara tidak langsung menjalin hubungan dengan mereka, kedepannya, ada kemungkinan mereka akan balik membagikan konten.
5.24. Pancing kontroversi, buat pendapat yang bertentangan
Kontroversi dan pendapat yang bertentangan dengan umum cenderung lebih banyak mendapatkan share/retweet.  Kontroversi yang dibuat harus masuk akal dan memang bisa diterima oleh sebagian kalangan, besar atau kecil.
5.25. Tweet lebih dari 9x sehari
Tweet 9 kali sehari adalah jumlah minimum kalau anda ingin mendapatkan banyak follower, semakin banyak akan semakin baik.
Berikut adalah grafik penelitian mengenai jumlah Tweet:

Gambar 5.4: Follower dibandingkan daily tweet
Description: frekuensi tweet
Semakin banyak tweet per harinya, semakin tinggi followernya.
5.26. Buat tweet sepanjang 71-100 huruf
Panjang optimal sebuah tweet adalah 71-100 huruf, tidak termasuk link.

Gambar 5.5: Karakter Ideal Tweeter
Description: Panjang post optimal di Twitter

4.27. Buat sesi tanya jawab dengan follower
Twitter punya fitur rekomendasi akun seperti gambar berikut:

Gambar 5.6: Rekomendari akun di tweeter
Description: Rekomendasi akun Twitter

Cara kerjanya apabila follower kita sering berinteraksi dengan sebuah akun di Twitter, maka akan mendapatkan rekomendasi untuk mem-follow akun tersebut.
Jika follower kita banyak berinteraksi dengan kita, maka teman-teman mereka akan mendapatkan rekomendasi untuk mem-follow akun kita.
Karena itu buatlah sesi tanya jawab, dengan demikian para follower akan me-mention kita.

5.28. Jangan gunakan tool otomatisasi, terutama bagi akun baru
Ada tool-tool yang secara otomatis akan menerbitkan post di social media setiap kali ada artikel baru di sebuah website, akibatnya akun kita akan jadi seperti spam. Terlalu sering membuat post berupa link, dari website yang itu-itu saja.
Kalau anda memang ingin membagikan artikel yang menarik, lakukan secara manual. Ubah kata-kata yang digunakan sebagai judul artikel tersebut menjadi buatan sendiri.

5.29. Jadi sumber bacaan bagi para follower
Kita sudah tahu bahwa di Twitter dan Facebook yang mendapatkan engagement tertinggi adalah post berupa link. Orang-orang di social media suka membaca artikel yang menarik.
Salah satu alasan terbesar untuk mem-follow adalah karena orang-orang ingin mendapatkan bacaan yang menarik, karenanya sediakanlah bacaan yang menarik.

5.30. Buat kontes berhadiah
Kalau punya sesuatu yang menarik untuk diberikan secara gratis kepada orang lain, inilah cara tercepat untuk mendapatkan banyak follower sekaligus.
5.31. Tiru strategi dari mereka yang sudah populer
Dengan mengamati mereka yang sudah populer, kemudian meniru strategi mana yang efektif, inilah salah satu cara belajar yang terbaik.
5.32. Jangan terlalu banyak ngobrol
Tidak ada yang perlu tahu percakapan antara kita dengan follower, apabila dilakukan terlalu sering, maka justru konten-konten yang bagus akan terdorong ke bawah.
Twitter punya fitur Direct Message, gunakan ini untuk berbicara langsung dengan seseorang.
5.33. Bayar iklan dari akun yang banyak followernya
Temukan akun-akun dalam bidang industri yang sama, kemudian tanyakan apakah mereka menerima iklan.

5.34. Buat artikel daftar akun terpopuler dalam bidang tertentu
Dari beberapa artikel itu, buatlah kumpulan artikel akun Twitter terpopuler, dalam bidang teknologi, bisnis dan lainnya yang dipisahkan di tiap bidang.

5.35. Optimasi call to action
Untuk meningkatkan penjualan dan pengunjung website harus mempelajari konsep call to action , intinya, untuk setiap post yang mengajak follower untuk bertindak harus jelas apa tindakan yang diinginkan dan apa manfaat yang mereka dapatkan.
Misalnya jika ingin mereka membeli produk, maka ajak mereka untuk membeli dan beritahu mengapa mereka harus membeli.
Lalu kalau anda ingin mereka share/retweet/like post, ajak mereka dan jelaskan mengapa mereka harus melakukan tindakan itu.
Sebagai marketer yang baik, kita harus berasumsi bahwa mereka (target pasar kita) sama sekali tidak paham apapun. Jelaskan apa yang mereka dapatkan, jelaskan mengapa mereka harus melakukan itu.

5.36. Post yang berisi anjuran/larangan
Tips anjuran atau larangan supaya yang baca tidak ikut-ikutan kena masalah, merupakan salah satu cara meningkatkan follower.

5.37. Pelajari dan manfaatkan fitur analytics
Facebook Page dan Twitter punya fitur ini, dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak follower dengan mengetahui jam berapa dan hari apa yang optimal menerbitkan post baru.
Di Twitter bisa melihat tweet mana yang paling populer:

Gambar 5.7: Melihat tweet populer di Twitter
Description: Engagement di Twitter

5.38. Pahami tujuan setiap jenis post, optimasi untuk tujuan tersebut
Ada beberapa tujuan post di social media:
·   Menghibur
·   Mendidik
·   Menginformasikan
·   Menyelesaikan masalah
·   Menjawab
·   Menjual
·   Mendapatkan klik
Satu hal yang perlu di ingat: SATU post maksimal punya SATU tujuan, jangan mencampur antara post yang menghibur dan post yang bertujuan untuk mendapatkan penjualan.

5.39. RT/Like/Share post dari follower yang sering berinteraksi
Ketika sudah punya 200+ follower, akan ada beberapa orang yang secara rutin selalu berkomentar, membagikan, atau memberikan like untuk post kita, jangan abaikan orang ini, merekalah kunci keberhasilan kita.
5.40. Jangan follow terlalu banyak akun sekaligus
Rata-rata setiap kita mem-follow 5 orang, 1 orang akan mem-follow balik, kemungkinan berhasilnya 20% untuk mendatangkan follower sangat tinggi, tetapi ini berbahaya kalau dilakukan terlalu sering.
Tidak jarang ada akun baru di Twitter dan Instagram yang langsung ditutup karena mereka terlalu sering melakukan follow-unfollow.
5.41. Buat list di Twitter, isinya akun-akun populer yang relevan
Di dalam Twitter ada fitur yang namanya ‘list’.

Gambar 4.8: Fitur yang ada di Twitter
Description: Twitter list

Di dalam list ini kita bisa memasukkan akun-akun orang lain, kemudian semua tweet-nya akan muncul di halaman ini, semacam pengelompokkan tersendiri buat orang-orang tertentu.
Ketika dimasukkan ke list, orang-orang akan mendapatkan notifikasi dari kita, maka dari itu, kemungkinan besar mereka akan menyadari keberadaan kita.







DAFTAR PUSTAKA


Kallas, Pete. (2017). Top Most Pupular Social Networking Sites. https://www.dreamgrow.com (Diakses tanggal 20 Mei 2017)
Nations, Daniel. (2017). Popular Types of social networking sites.  https://www.lifewire.com/popular-type-of-social-networking-sites (Diakses 25 Mei 2017)
Sorokina, Olsy. (2015). 8 Types of social media and how each can benefit your business.  https://blog.hootsuite.com/types-of-social-media/. (Diakses 28 Mei 2017)
Sribo. (2016). Menentukan Jenis dan peran media social yang tepat untuk bisnis anda. http://blog.sribu.com/jenis-peran-media-sosial/. (Diakses tanggal 28 Mei 2017).
Studentsova dan Milinkovic. (2014). Types of social media.  https://www.slideshare.net/speakoutloudmoldova7/6-types-of-social-media. (Diakses 30 Mei 2017).
Wikipedia. (2017). Social Media Marketing. https://en.wikipedia.org (Diakses 30 Mei 2017)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar