Selasa, 07 November 2017

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah
:
MAN 2 Semarang
Mata Pelajaran
:
Kimia
Kelas/Semester
:
XI / 1
Alokasi Waktu
:
2 x 45 menit
A.    Standar Kompetensi
Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa.
B.     Kompetensi Dasar
1.3 Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya.
C.    Indikator
Siswa dapat:
1.   Menjelaskan gaya antar molekul yaitu gaya London
2.   Menjelaskan gaya antar molekul yaitu gaya dipol-dipol
3.   Menjelaskan gaya antar molekul yaitu gaya ikatan hidrogen
4.   Membedakan sifat fisik suatu senyawa berdasarkan gaya antar molekul yang terjadi
D.    Tujuan Pembelajaran
Melalui metode small group discussion siswa dapat:
1. Menjelaskan gaya antar molekul yaitu gaya London dengan tepat
2. Menjelaskan gaya antar molekul yaitu gaya dipol-dipol dengan tepat
3. Menjelaskan gaya antar molekul yaitu gaya ikatan hidrogen dengan tepat
4. Membedakan sifat fisik suatu senyawa berdasarkan gaya antar molekul yang terjadi dengan cermat
E.     Materi Pembelajaran
Gaya Antarmolekul
1.      Gaya Dipol-dipol
Molekul yang sebaran muatannya tidak simetris, bersifat polar, dan mempunyai dua ujung yang berbeda muatan (dipol). Dalam zat polar, molekul-molekulnya cenderung menyusun diri dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif molekul didekatnya. Suatu gaya tarik menarik yang terjadi disebut gaya dipol-dipol.gaya tarik menarik dipol-dipol lebih kuat dibandingkan dengan gaya London, sehingga zat polar cenderung mempunyai titik didih dan titik beku lebih tinggi dibandingkan zat nonpolar yang massa molekulnya hampir sama.
2.      Gaya Tarik Menarik Dipol Sesaat- Terimbas (Gaya London)
Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul disekitarnya, sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya antarmolekul yang lemah. Penjelasan teoritis mengenai gaya ini dikemukakan oleh Fritz London pada tahun 1928. Oleh karena itu disebut gaya London.
3.      Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas berlawanan. Ikatan hidrogen terjadi apabila unsur H berikatan dengan unsur F, O, atau N yang sangat elektronegatif maka ikatan H-F, H2O, dan NH3 sangat polar, sedangkan atom H dalam senyawa tersebut sangat positif. Akibatnya, atom H dari satu molekul terikat kuat pada unsur yang sangat elektronegatif (F, O, dan N) dari molekul tetangganya melalui pasangan elektron bebas pada atom unsur yang berkeelektronegatifan besar itu.
Sumber: Utami, Budi, dkk. 2009. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sifat Fisik Senyawa Berdasarkan Gaya Antarmolekul
Semakin kuat ikatan antarmolekul, titik didih semakin tinggi karena energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan semakin besar. Misalnya titik didih O2 (gaya London)< titik didih HCl (gaya dipol-dipol)< H2O (ikatan hidrogen)< NaCl (ikatan ionik)
F.     Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah dan small group discussion dengan mentor sejawat
G.    Media dan Sumber Pembelajaran
1.      Media : PPT
2.      Sumber : LKs Kimia kelas XI semester ganjil, Buku paket Kimia kelas XI, dan sumber lainnya yang relevan
H.    Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan
Waktu
1.
Pendahuluan
a.    Membuka pembelajaran dengan salam dan basmalah
b.    Menyapa peserta didik dan melakukan absensi
c.    Memberi apersepsi kepada siswa supaya terbuka pikirannya untuk menerima materi dengan memberikan pertanyaan: “Mengapa air berwujud cair dan H2 berwujud gas pada suhu ruang?”
Jawaban: air (mempunyai ikatan kovalen polar) berwujud cair pada suhu kamar karena ketika molekul H2O berikatan dengan molekul  H2O lainnya akan membentuk ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang cukup kuat sehingga ikatannya sulit untuk diputuskan. Oleh karena itu H2O memiliki titik didih yang tinggi yaitu 100oC sehingga pada suhu ruang berwujud cair.
Sedangkan H2 (ikatan kovalen nonpolar) berwujud gas pada suhu kamar karena ketika molekul H2 berikatan dengan molekul  H2 lainnya akan membentuk gaya London. Gaya London merupakan gaya yang lemah sehingga gaya tersebut mudah untuk diputuskan. Oleh karena itu H2 memiliki titik didih yang rendah sehingga pada suhu ruang berwujud gas.
Prasyarat: menjelaskan terjadinya ikatan kovalen dan sejenisnya
d.   Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e.    Guru menyampaikan tahapan kegiatan
10 menit
2.
Kegiatan Inti
a.    Eksplorasi
1.   Guru mengingatkan kembali materi kelas X yaitu ikatan ionik dan ikatan kovalen
2.   Guru menjelaskan gaya antar molekul dan memberi contohnya
3.   Guru memberi kesempatan kepada siswa yang akan bertanya
4.   Secara berkelompok (small group discussion) dengan jumalah siswa 4 orang pada masing-masing kelompok, siswa mengerjakan soal latihan
b.   Elaborasi
1.      Perwakilan kelompok menjawab pertanyaan yang ada pada soal latihan
2.      Siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
c.   Konfirmasi
Guru memberi penguatan kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas
70 menit
3.
Penutup
b.    Guru menyampaikan tindak lanjut dengan memberi tahu rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
c.    Mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan doa
10 menit

I.       Penilaian
Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen
§ Menjelaskan secara kritis, kreatif dan toleransi melalui diskusi tentang  macam-macam gaya van der Waals
§ Menjelaskan secara kritis, kreatif dan toleransi melalui diskusi tentang ikatan hidrogen.
§ Menjelaskan secara kritis, kreatif dan toleransi melalui diskusi tentang  perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku)

Tes Tulis






















Self assessment







Tes uraian






















Skala Likert

1.   Gaya Van der Waals ada tiga. Urutkan ketiga gaya tersebut berdasarkan kekuatannya.
2.   Perhatikan beberapa gas berikut ini: H2,  O2, N2, Cl2  ( Ar. H=1,  O=16, N=14, Cl=35,5). Urutkan kekuatan gaya London yang terjadi pada gas-gas di atas.
3.   Dari senyawa berikut: H2S, CH4, H2O, manakah yang memiliki ikatan hidrogen?
4.   Perhatikan beberapa senyawa berikut: H2S, CH4, H2O, SiH4, PH3 dan AsH3. Senyawa manakah yang memiliki titik didih paling tinggi? Jelaskan alasannya.
5.   Mengapa pada suhu ruang H2 berwujud gas?



Setelah mengikuti pelajaran ini, seberapa baik kalian dalam beberapa hal berikut ini. Silanglah 1 untuk BELUM BAIK, 2 untuk CUKUP BAIK, 3 untuk BAIK,  4 untuk SANGAT BAIK sesuai dengan diri kalian.
1.  Bekerjasama dengan teman sekelas                                
    1      2       3       4
2. Rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat                             1       2       3       4
3. Bekerja dengan cermat/teliti                               
    1       2       3       4
4. Menghargai pendapat teman
    1       2       3       4



No.
Soal
Jawaban
Skor
1
Gaya antarmolekul dibedakan menjadi tiga. Urutkan ketiga gaya tersebut berdasarkan kekuatannya. Berikan alasannya!
Urutan kekuatan gaya antarmolekul: gaya London< gaya Dipol-dipol< gaya ikatan hidrogen.
Gaya London merupakan gaya yang lemah karena gaya ini muncul ketika muatan positif dan negatif pada kedua senyawa berdekatan sehingga terjadi interaksi. Selain itu ikatan yang terjadi pada tiap molekulnya yaitu ikatan kovalen nonpolar yang mudah putus.
Gaya dipol-dipol merupakan gaya yang cukup kuat karena terdapat ikatan kovalen polar dan terjadi interaksi antara atom pada suatu senyawa yang parsial positif dengan atom pada senyawa lain yang parsial negative
0-4
2
Perhatikan beberapa gas berikut ini: H2,  O2, N2, Cl2  ( Ar. H=1,  O=16, N=14, Cl=35,5). Urutkan kekuatan gaya London yang terjadi pada gas-gas di atas.
H2 <N2 < O2 < Cl2  

0-2
3
Dari senyawa berikut: H2S, CH4, H2O, manakah yang memiliki ikatan hidrogen?
Jelaskan dan gambarkan skema terbentuknya ikatan hidrogen!
Dari ketiga senyawa tersebut yang memiliki ikatan hidrogen yaitu H2O, karena pada molekul H2O terdapat interaksi dengan molekul H2O lainnya, yang mana atom H dari molekul H2O yang parsial positif akan berinteraksi dengan atom O dari molekul H2O lainya yang parsial negatif.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCuv9CYPJfkXNPm4owmDmaP3EjVb5zJhuc-a7kAy9gou0vOW-v_uP9z1flnSzc3B6_gZUNzZMXPietpEZr7A0GT2kca8DWMUScieSbMm7TxHVTksN2SrICdWWPZTI2MALvSRou6PBStdc/s400/ikatan+hidrogen.jpg
0-4
4
Perhatikan beberapa senyawa berikut: H2S, CH4, H2O, SiH4, PH3 dan AsH3. Senyawa manakah yang memiliki titik didih paling tinggi? Jelaskan alasannya.
H2O, karena pada senyawa H2O terdapat ikatan kovalen polar, selain itu juga terdapat gaya ikatan hidrogen. Hal inilah yang menyebabkan ikatan sulit untuk diputuskan sehingga membutuhkan energi yang tinggi untuk memutuskan ikatan dan gaya yang ada. Hal inilah yang menyebabkan titik didih senyawa H2O paling tinggi diantara senyawa H2S, CH4, SiH4, PH3 dan AsH3
0-3
5
Mengapa pada suhu ruang H2 berwujud gas?
H2 (ikatan kovalen nonpolar) berwujud gas pada suhu ruang karena ketika molekul H2 berikatan dengan molekul H2 lainnya akan membentuk gaya London. Gaya London merupakan gaya yang lemah dimana gaya London muncul ketika muatan positif dan muatan negative berdekatan sehingga terjadi interaksi (gaya) dan setelah muatan positif dan negative berjauhan maka gaya London hilang. Hal inilah yang menyebabkan gaya dan ikatan nonpolar tersebut mudah untuk diputuskan. Oleh karena itu H2 memiliki titik didih yang rendah sehingga pada suhu ruang berwujud gas.
0- 3

Pedoman penskoran:


                                                                                                Semarang, 6 September 2014
                                                                                                            Mengetahui,
            Guru Pamong                                                                          Praktikan



            M. Zahri Johan, M.Pd                                                             Nur Fitri Annisa

            NIP. 197703172005011007                                                   NIM. 113711031

Tidak ada komentar:

Posting Komentar